Share

Semoga

Setelah pintu tertutup, Sherly sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Wanita itu langsung mengeluh dengan keras. 

“Ya ampun, Tha... Lo buat gue sport jantung kemaren. Gue bawa mobil sambil gemetaran,” Sherly meluapkan semua yang ditahannya selama beberapa hari.

Agni melepaskan tawa kecil. “Lebay kamu, Sher....”

“Lebay gimana, gue serius Tha... Gue takut terjadi apa-apa sama, Lo.”

“Memangnya aku kenapa? Bukannya hanya kelelahan dan masuk angin, makanya muntah muntah?” Agni mengertutkan keningnya.

Sherly menepuk keningnya. “Masuk angin apanya, Lo keracunan Tha... Keracunan!”

Agni semakin mengerutkan keningnya. “Keracunan?”

Sherly mengangguk dengan keras. “Iya... Lo keracunan—“

“Kamu makan cokelat yang sudah kadaluarsa. Karena itu kamu muntah muntah, dan di rawat di sini.” Samudera memotong ucapan Sherly.

Dia tidak ing

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status