Share

11. Perjuangan Tegar

Layaknya sepasang kekasih, Cinta dan Tegar berjalan berdampingan menyusuri gang yang sempit. Orang-orang yang sudah mengenal Cinta pun saling berbisik sambil menyunggingkan senyum menggoda ke arah Cinta.

“Pacar baru, Mbak?” tanya seorang pria sambil menata bakso dagangannya ke dalam gerobak.

“Teman, Bang,” jawab Cinta malu-malu.

“Sekarang temen, lama-lama demen, Cin!” sahut seorang wanita yang berada tak jauh dari pria tadi.

Cinta hanya membalas dengan senyuman ucapan dari tetangganya. Lain di bibir lain di hati, meskipun bibir Cinta terlihat jelas seulas senyum, tetapi hati Cinta seolah menangis darah. Bagaimana tidak, beberapa saat yang lalu dirinya baru saja melepas pria yang sangat dia cintai, tetapi saat ini dia mengetahui sebuah kenyataan jika ada muslihat keji, dan dia harus mendukungnya demi kebahagiaan sang adik yang telah dengan tanpa hati merenggut kebahagiaannya.

Uang Cinta yang sudah menipis membuatnya tidak berani mentraktir sarapan untuk Tegar lagi, sehingga Cinta menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status