Share

Informasi Yang Mengejutkan

Keluar dari ruangan Pak Rayhan, Sandra sudah melirikku kemudian mendekatiku. Aku duduk di kursiku dan Sandra menarik kursi untuk duduk di depanku. Aku pura-pura tidak tahu apa maksudnya, aku pun melanjutkan pekerjaanku.

"Kayaknya aku nggak dianggap teman lagi, deh," gumam Sandra pura-pura kesal.

"Memangnya kenapa?" tanyaku.

"Ketika sedih, aku selalu menjadi orang yang pertama dikasih tahu. Giliran bahagia, tidak mau berbagi cerita."

"Cie…cie… marah ya? Apa yang ingin kamu tahu?" godaku.

"Kamu dengan Pak Rayhan," bisik Sandra.

"Aku nggak ada apa-apa dengannya."

"Terus tadi ngapain saja di ruangannya berdua? Apa hanya saling memandang?"

"Hanya makan dan ngobrol."

"Bener?" tanya Sandra seolah-olah meragukan ucapanku.

"Memangnya mau ngapain? Ini kan di kantor."

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status