Share

Leni Kenapa?

Drtt...drtt

Hpku berdering, aku lihat jam menunjukkan pukul empat pagi. Siapa sih yang nelpon? Ternyata Mbak Yuni.

"Assalamualaikum, Mbak," sapaku pada Mbak Yuni.

"Waalaikumsalam."

"Ada apa Mbak?"

"Leni meninggal, Nis!"

Deg! Jantungku serasa berhenti berdetak. Baru kemarin aku berbicara dengannya, berusaha untuk memaafkan kelakuannya. Ternyata sekarang sudah menghadapNya. Umur manusia tidak ada yang tahu. Memang benar, Leni diprediksi tidak berumur panjang karena penyakit yang dideritanya. Tapi aku tidak menyangka kalau secepat ini.

"Nis….Anis," panggil Mbak Yuni. Aku kaget dan gelagapan.

"I..iya Mbak. kapan meninggalnya, Mbak?" tanyaku.

"Sekitar jam tiga tadi. Nanti melayat bareng ya? Mbak jemput Ibu dulu baru jemput kamu!"

"Iya Mbak!" Kututup panggilan telepon itu.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yung
sulit emang memaafkan orang yg udah menikmati burung suami kita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status