Share

Radit Menayangkan Perhiasan.

[Ada apa, Mas?] Tanpa basa-basi aku langsung bertanya pada intinya.

[Lin, kembalikan kalungku sekarang juga! Kamu kan yang telah mencurinya. Aku tidak menyangka kamu memiliki jiwa pencuri. Menyesal aku mempercayai kami selama ini!] Mas Radit meninggikan suaranya.

Baru sadar dia. Aku tersenyum miring mendengarnya. Padahal, percuma aku tersenyum meremehkan, dia tidak melihat. Dia baru menyadari sekarang padahal, ia di sana sudah satu minggu lebih. Apa mungkin terlalu sibuk sampai lupa untuk membuka kotak perhiasan itu? Mungkin.

[Sudah, ngomongnya? Sekarang gantian! Jangan dipotong ucapanku! Kamu mengambil uang restoran ku, untuk membayar kekurangan rumah sakit, bukan? Tiga kali berturut-turut dengan sebelum-sebelumnya. Yang kalau ditotal itu jumlahnya setara dengan sepuluh gram kalung itu. Kita impaskan! Jangan pernah teriak maling padaku. Karena sejatinya kamu adalah maling yang teriak maling. Aku menjadi begini juga karena ajaranmu. Paham!] Setenang mungkin aku menjawab ucapannya. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status