Share

54. Masih Kencan.

“Masih jauh?” tanya Rani manja.

“Kamu masih kuat jalan kaki?” tanya Adit,

“mau kugendong?”

Wajah Rani langsung memerah, untunglah mereka sudah hampir sampai.

“Itu di depan,” kilah Rani sambil menunjuk.

“Tanggung. Sudah mau sampai.”

“Jadi, kalau masih jauh kamu mau aku gendong?” goda Adit lagi.

Ah, kenapa lelaki pandai sekali menutupi kebusukan. Apakah benar jika cinta Adit hanya untuk dirinya?

Mereka memasuki sebuah restoran yang kebetulan memang belum lama buka,dan Adit juga pernah membaca review di Instagram resto itu masakannya cukup enak.

Rani dan Adit mengambil tempat di sudut ruangan.

“Kamu mau makan apa, Mas?” tanya Rani menatap wajah Adit.

“Kamu ‘kan tahu, aku tidak rewel soal makanan,” sahut Adit. “Makanan apa saja bisa masuk.”

“Aku punya ide,” sahut Rani mengedipkan mata. “Kamu pasti doyan.

“Mulai sekarang, aku agak ngeri kalau kamu bilang begitu,” kata Adit pura-pura ketakutan.

“Takut diberi jebakan yang enak-enak.”

“Aku tidak pernah menjebakmu, kok,” timpal Rani menci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status