Share

Musibah yang Tak Disangka

Malam ini terasa hampa dan dingin, sehampa hatiku yang telah kehilangan makna cinta. Ternyata begini rasanya harus berpisah dengan suami yang setiap hari berbagi kehidupan bersama. Meskipun aku butuh waktu untuk sendiri, tapi tetap saja ada rasa kehilangan karena kepergiannya dari sisiku.

Ibu sempat menanyakan kepadaku kenapa Mas Yoga sampai meninggalkan rumah. Aku hanya berkata bahwa kami harus instropeksi diri. Sungguh aku belum sanggup untuk mengatakan yang sejujurnya kepada Ibu.

Aku menangis dalam diam di kamar. Tak ingin mengganggu tidur Ibu maupun Zidan, aku menelan kesedihanku dalam-dalam. Kupeluk Zidan dari belakang seraya mengecup rambutnya. Cuma putra mungilku inilah satu-satunya penyemangat hidupku saat ini. Seandainya nanti aku terpaksa menjadi orang tua tunggal, aku akan berjuang demi Zidan.

Entah jam berapa mataku baru terpejam, namun tiba-tiba saja aku merasa seseorang menggoyang tubuhku.

"Arista, ayo bangun, dari tadi telponmu bunyi terus," terdengar suara lembut yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status