Share

The Heirs

"Maaf," pintah Eva pelan. Begini 'kan yang mereka inginkan? Eva meminta maaf karena keterlambatannya. Tidak tahu lagi ini yang ke berapa kalinya Eva merasa bahwa harga dirinya tak berarti apa-apa di hadapan mereka semua sang penguasa sekolah. Khususnya Arta sang pewaris tahta tertinggi, direktur Taruna Bangsa di masa depan.

Arta mendongak. Jakunnya bergerak naik turun seiring dengan air yang mengalir di kerongkongan. Sementara satu tangannya yang memegang gelas mengudara. Sudut hati Arta terasa berdenyut. Ada perasaan tidak terima ketika Eva merendahkan harga dirinya dengan meminta maaf atas sesuatu yang tidak sepenuhnya salah dia juga.

"Letoy kek siput!" ejek Reza sinis. Lancang sekali anak beasiswa ini membuat Arta menunggu lama. Tidak sadar diri bahwa dirinya itu hanya menumpang di sekolah ini. Iya, tak berkontribusi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status