Hidup itu pilihan, tetapi untuk mendapatkan pilihan yang baik dan terbaik, harus tahu apa yang perlu diperjuangkan, ke mana tujuan itu, dan alasan kenapa memilihnya. (Abizar-Devina)
***
Abizar masih tercengang mendengar ungkapan hati gadis cantik yang ada di sampingnya itu. Gadis itu dengan gamblang mengungkapkan isi hatinya.
“Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan, Vin?” tanya Abizar. Memang ia tidak melihat ada kebohongan di wajah gadis cantik itu. Yang ia lihat hanya kejujuran dengan wajah merona merah muda. Namun, ia ingin memastikan dari bibir gadis itu secara langsung.
“Apa aku terlihat mempermainkanmu, Kak? Aku tahu mungkin tabu seorang wanita menyatakan perasaannya terlebih dulu, tapi aku yakin dengan apa yang kurasakan padamu. Aku bukan lah tipe gadis yang suka memendam apa yang kurasakan,” ungkapnya sungguh-sungguh.
“Bukan itu maksudku. Aku hanya merasa tidak
Jika kita mencintai seseorang, berusahalah cintai kekurangannya.(Devina)Devina tercengang mendengar pengakuan Abizar. Jujur ia masih tidak percaya kalau Abizar sudah menikah. Bahkan mempunyai seorang anak.Gadis cantik bermata hazel itu memandang wajah Abizar yang terlihat sendu. Laki-laki tampan itu berusaha menerbitkan senyum di depannya.“Aku tidak peduli, jika setelah pengakuanku ini kamu berubah membenci dan menjauhiku. Karena aku memang tidak layak mendapatkan cinta tulus darimu. Sungguh ... aku tidak mau menyakitimu,” ucap Abizar sambil berusaha tetap tersenyum.“A-aku hanya terkejut, Kak. Aku enggak menyangka kalau kamu sudah pernah menikah. Bahkan sudah punya anak,” ujarnya sambil tersenyum. Ia berusaha tenang di depan Abizar. Namun, hatinya bergejolak. Ia tidak mau keputusannya mencintai Abizar akan membawa penyesalan dalam hidupnya.“Kamu belum mengena
Jika ragu menyelimutimu, maka ikutilah hatimu. Berikan pertanyaan, temukan jawabannya. Belajarlah untuk mempercayai hati dan bangkit dari keterpurukan.(Devina)***Devina dan Abizar sama-sama terdiam. Sibuk dengan pemikiran masing-masing.“Aku tahu kamu akan ilfeel, bahkan membenciku setelah mengetahui masa laluku. Aku bukanlah laki-laki baik,” ucap Abizar berusaha tenang. Ia sudah mengusap air mata yang membasahi pipi.“Aku tidak mau menghakimi hanya karena masa lalumu yang tidak baik. Setiap orang pernah salah, begitu pun aku. Jadi jangan pernah merasa kamu buruk. Mungkin saja kamu buruk di mata manusia , tapi baik di mata Allah karena kamu sudah bertaubat dan berusaha menjadi baik,” ucap Devina bijaksana.“Terima kasih, kamu orang ketiga setelah Ustaz Alawi dan Ahsani yang mengetahui masa laluku. Dan terima kasih kalian tidak menjudge aku, malah mendukung
Dalam persahabatan pasti akan muncul riak-riak kecil seperti perselisihan. Namun, permusuhan tersebut tak akan membutuhkan waktu yang lama untuk segera kembali akur. Itulah persahabatan sejati. (Abizar-Kenzo) Sudah satu minggu Abizar dan Devina tidak bertemu. Mereka disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Abizar dengan anggota komunitas laki-laki melakukan penggalangan dana untuk korban bencana badai salju di Toronto. Saat ini Abizar sedang bersantai di apartemen. Hari ini ia berniat akan menghubungi Rayyan. Tiga hari tidak menghubungi sang putra, rasanya rindu sekali. “Aku harus mencoba, seperti apa yang dikatakan Devina,” ucapnya. Abizar meraih ponsel yang ada di nakas dan menekan nomor Devina. Lama berdering. Namun, tidak diangkat. Ia memutuskan untuk membuka aplikasi hijau dan menulis pesan untuk gadis cantik itu. @Abizar [Assalamualaikum, maaf mengganggu. Kalau
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Abizar tidak mau kehilangan untuk kedua kali wanita yang tulus mencintainya. Ia harus berusaha berjuang untuk itu.(Ketulusan Hati Amirah)***Amirah tersenyum tulus pada Devina yang sejak tadi memindai penampilan polosnya.Kenzo dan Amirah yang sedang memangku Rayyan masih tersenyum melihat gadis itu. Sedikit lama Devina termangu hingga Amirah memilih menyapa Devina terlebih dulu.“Halo, Kak Devina. Salam kenal, aku Amira. Kakak cantik sekali,” puji Amirah tulus sambil tersenyum ke arah ponsel yang memperlihatkan Devina yang sedang tersenyum padanya.“Hai, senang bisa kenal denganmu, Rah. Maaf aku panggil nama saja ya, karena kamu lebih mudah dua tahun dariku,” ucap Devina tersenyum membalas senyuman Amirah.“Enggak apa, Kakak cantik. Aku malah senang tidak terlalu formal
Hal terbaik dan terindah di dunia ini tidak bisa dilihat atau didengar, tapi harus dirasakan dengan hati. Begitu juga cinta.(Devina)***Devina langsung pulang ke rumah. Ia melihat sang papa masih berada di depan perapian bersama sang mama, bersantai sambil menghangatkan tubuh. Setelah mengucapkan salam gadis cantik itu mendekat dan ikut bergabung dengan kedua orang tuanya.“Siapa laki-laki yang bersamamu di kafe tadi, Nak?” tanya Nugroho dengan tatapan menyelidik.Deg ... Devina tercengang. Ia tidak menyangka sang papa tahu. Ia pun bingung akan mengatakan apa?“Dari mana Papa tahu?” tanyanya ragu, bahkan ia tidak berani mengangkat kepala karena takut sang papa marah.“Ditanya itu dijawab, bukan malah bertanya lagi, itu tidak sopan. Ada banyak mata yang tidak perlu kubayar mengabarkan padaku,” ucap Nugroho tegas memperingatkan sang putri.“Ma-m
Cinta tidak membutuhkan tuntutan dan harapan. Cukup ketulusan dan kepercayaan saja. Sedangkan janji membuat hubunganmu lebih kuat, itu menunjukkan seberapa banyak yang dapat kamu lakukan untuk orang ysng kamu cintai.(Abizar – Ketulusan Hati Amirah)***Satu minggu berlalu.Setelah pertemuan di kafe bersama Devina. Ia belum pernah bertemu gadis itu lagi. Bahkan Devina terlihat menghindarinya saat bertemu sekilas di bakti sosial.Entah rasanya sakit sekali melihat Devina menghindar. Beberapa hari yang lalu ia merenung, ia merasakan kekosongan bila tanpa gadis itu di sampingnya. Bahkan saat Amirah dan Kenzo menghubungi, saat melihat Amirah sudah tidak ada getar lagi. Namun, Abizar belum menyadari sepenuhnya benih cinta sudah tumbuh untuk Devina. Yang ia rasakan ada yang berbeda, ingin selalu dekat dengan gadis cantik itu. Bahkan melihat Devina berbicara dengan laki-laki lai
Tidak selamanya cinta berjalan sesuai harapan, tidak selamanya cinta berjalan dengan restu. Namun, bagi Abizar meraih restu adalah salah satu tantangan yang perlu dilalui dalam lika-liku cinta untuk mendapatkan gadis sebaik Devina.(Abizar – Devina - Ketulusan Hati Amirah)***Devina masih terdiam. Antara bahagia dan sedih. Bahagia karena laki-laki yang ia cintai sudah mulai mencintai dan membuka hati. Bahkan Abizar mau berjuang. Ia tahu tidak mudah untuk Abizar mengalahkan masa lalu yang selama ini membelenggu. Sedih, karena ia takut sang papa akan menentang hubungan yang baru ia mulai dengan Abizar, bahkan ia takut sang papa akan memisahkan.“Hei, kok malah diam?” ucap Abi sambil menepuk bahu Devina, sehingga membuyarkan lamunan gadis cantik itu.“Eh, enggak, kok, Kak. Aku senang dan bahagia,” ucapnya sambil menunduk.“Kamu terlihat khawatir, apa kamu benar-benar b
Ketika dua insan yang saling mencintai sepakat untuk menjadi satu, maka tidak ada penghalang yang mampu mematahkan semangat untuk bersama.(Abizar-Devina ~ Ketulusan Hati Amirah)***Tiga pasang mata langsung melihat ke arah sumber suara. Di sana sudah ada Nugroho yang berdiri dengan angkuh sambil tersenyum menyeringai pada Abizar.“Siapa kamu yang berani mencintai putriku?” tanyanya angkuh.Abizar hanya menanggapi dengan senyum. “Mohon maaf, saya akui memang bukan siapa-siapa. Saya juga tidak punya apa-apa. Yang saya punya hanya cinta dan ketulusan untuk Devina,” ucapnya merendah dan tidak meninggalkan kesopanan. Abizar mendekat sambil mengulurkan tangan mengajak salaman Nugroho. Namun, tidak digubris.Tubuh Devina sudah bergetar melihat ekspresi tidak bersahabat sang papa. Ia takut Abizar tidak akan tahan dengan perlakuan sang papa.“Pa, kenalkan ini Kak Abizar.