Jam telah menunjukkan pukul 1:00 tengah malam. Mereka pun sudah pulang ke rumah Kelvin. Yunita terlihat begitu senang dan menikmati momen kebersamaannya bersama Kelvin. Miranda tidak mendengar kedatangan mereka karena dirinya sudah tidur pulas di sofa ruang tamu. Hingga Kelvin maupun Yunita dapat melihatnya ketiduran di atas sofa tanpa memakai selimut. Padahal, suasana malam terasa begitu dingin. “Lihat dehhh wanita kampungan itu! Dia benar-benar terlihat begitu kampungan!!!” seru Yunita dengan nada mengejek.Kelvin seperti tidak menghiraukan perkataannya dan lebih memilih untuk meraih tangan Yunita agar segera masuk ke dalam kamar tidur. Sebelum Yunita masuk, Yunita pun mengatakan bahwa dirinya benar-benar bahagia bersama Kelvin, setelah mengatakan itu Yunita pun masuk ke dalam kamar tidur.Kelvin teringat dengan Miranda yang ketiduran di ruang tamu. Dalam hatinya timbul pertanyaan, apakah Miranda menunggunya hingga sampai ketiduran sofa? Pertanyaan itu tidak mendapatkan jawaban yang
Yunita memutuskan untuk pergi berlibur bersama beberapa temannya ke Paris sehingga membuat Kelvin merasa kesepian tanpa kehadiran Yunita yang telah dianggapnya sebagai sahabat. Terlebih lagi ketika Kelvin mengingat kedua orang tuanya meninggal dan menghubungkannya dengan kehadiran Miranda. Rasa dendam pada dirinya seringkali menggebu-gebu. “Seandainya saja wanita itu tidak ada di kehidupanku, mungkin kedua orang tuaku pasti masih ada disini!” seru Kelvin dalam hati.Kelvin yang sedang duduk termenung di teras rumah hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam. Bagaimanapun, Kelvin tidak akan pernah menghidupkan kembali kedua orang tuanya. Tidak lama kemudian, Miranda datang dan ikut duduk disamping suaminya.“Kamu sedang mikirin apa Mas?” tanya Miranda yang kini berusaha untuk lebih perhatian kepada Kelvin.“Tidak tahu” ujar Kelvin ketus.“Kalau lagi ada masalah, kamu bisa cerita ke aku” ujar Miranda.Kelvin tidak menggubrisnya dan memilih untuk berdiri. Melihat Kelvin sudah berdiri, Mira
Kelvin mengendarai mobil dengan bermalas-malasan. Ia merasa kebingungan untuk pergi kemana lagi? Dengan cepat Kelvin mengingat salah satu temannya sewaktu duduk di bangku SMA. Kelvin memakirkan mobilnya di area Alfamart dan mengunjungi rekannya tersebut. Setelah berbincang-bincang, Kelvin pun memutuskan untuk pergi ke tempat diskotik yang jaraknya tidak jauh dari arena ia berada. Ketika sudah sampai, Kelvin langsung disambut oleh beberapa pemuda seusianya yang bernama Andi, Bima dan Berry. Andi dan Bima merupakan kawan SMA Kelvin namun Berry, Kelvin tidak pernah mengenalinya. Diantara kedua pemuda yang berada dihadapan Kelvin, terlihat Berry yang paling sepadan dengan Kelvin. Sepadan yang dimaksud adalah aura ketampanan dan Femes. Seandainya saja sewaktu SMA Berri dan Kelvin satu sekolahan, mungkin saja mereka akan saling bersaing menjadi idola di sekolah. “Bro... Akhirnya Lo datang juga!” seru Bima sembari merangkul pundak Kelvin sebagai tanda persahabatan.“Kan gw sudah bilang bak
“Permisi” seseorang sedang berada di depan pintu rumah Kelvin. Miranda yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu kini beranjak dari sana dan mulai berjalan menuju ke arah pintu depan. KREAGPintu pun telah dibuka dan orang pertama yang Miranda lihat adalah suaminya yang kini terlihat tidak berdaya. Miranda dengan khawatir ingin merangkul suaminya namun Kelvin dengan kasar menghempaskan tangan Miranda agar tidak menyentuh tubuhnya.“Jangan sentuh saya!” teriak Kelvin.“Mas, kamu kenapa? Apa kamu mabuk?” tanya Miranda khawatir.Kelvin tidak menggubris dan Berry pun angkat bicara. “Maaf, akan lebih baik Kelvin dibawa dulu ke dalam rumah” ujar Berry pada Miranda. Mereka membawa Kelvin masuk ke dalam rumah menuju ke kamar tidur. Setelah Kelvin dibaringkan ke kasur, Miranda mendekati Berry dan mengucapkan terimakasih kepadanya.“Terimakasih sudah membawa suamiku sampai ke rumah” ujar Miranda sopan.“Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu” ujar Berry.Miranda menganggukkan kepalanya seba
Setelah berminggu-minggu Joshua bercerai dengan Ima, dirinya tidak kuasa hidup seorang diri. Apalagi, pekerjaannya sebagai RT akan sulit baginya jika tidak ada yang mendukungnya dari dalam. Ada rasa bersalah pada hatinya karena telah menceraikan Ima waktu itu. Akan tetapi, mengingat kejadian perselingkuhan yang telah dilakukan istrinya dengan lelaki lain di rumahnya sendiri telah membawa luka mendalam terhadap Joshua.Semenjak Joshua menjadi duda, ada banyak para wanita yang ingin mendekatinya. Dimulai dari menyapa lalu main ke rumahnya, ada yang terang-terangan menyatakan cinta dan masih ada banyak lagi. Hal itu juga didukung atas ketampanan Joshua yang membuat kaum wanita meleleh ketika melihatnya. “Sayuuur”“Sayuuuur”teriak penjual sayur keliling yang kini berjalan hampir mendekati rumah Joshua. Para ibu-ibu pun berteriak dengan mengatakan bahwa mereka ingin berbelanja sehingga penjual sayur pun memberhentikan jalannya untuk mendorong gerobak tersebut tepat didepan pintu halaman
Sudah lebih satu bulan Yunita tinggal dirumah Kelvin. Padahal, baik dirinya maupun Kelvin sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Para tetangga juga sudah mulai resah dan banyak ada gosip mulai menyebar kemana-mana. Gosip itupun sampai juga ditelingaku Miranda yang kini tengah hamil muda. Bukan hanya itu, bahkan beberapa tetangga secara terang-terangan menegurnya agar menjadi istri yang lebih tegas terhadap suami. Salah satunya adalah Maryam, wanita paruh baya yang terlihat cerewet. Kebetulan Maryam membuka kios sembako sehingga Miranda sering bertemu dengannya hanya demi membeli kebutuhan sehari-hari. Disaat itulah, Maryam menyempatkan waktunya untuk memberikan peringatan pada Miranda. Tepatnya hari ini, Miranda lagi-lagi harus bisa menahan rasa cemburunya ketika tengah dipancing oleh Maryam.“Tante bingung sekali sama kamu... Sudah banyak warga yang ngasih tahu kabar buruk sama si wanita itu... Eh kamu malah diam saja” ujar Maryam heran.“Aku yakin Yunita tidak seperti itu kok”
Semenjak Desi mengundang Joshua ke rumahnya, Joshua pun kini lebih membuka dirinya kepada Desi. Joshua merasa Desi adalah seorang janda yang menarik perhatiannya ditambah lagi Desi pandai memasak. Didalam kebimbangan itu, Joshua sempat terpikirkan bahwa ia dan Desi resmi menikah. Sama-sama khayalan nya mulai memudar ketika mendengar suara Somat yang seperti biasanya berjualan sayur keliling kompleks.“Sayuuur” teriak Somat sembari berteduh dipinggir jalan.Joshua pun keluar dari ruangan dan menghampiri Somat. Setelah dekat, Joshua pun membeli satu ikan berukuran besar. Beberapa emak-emak kompleks pun juga ikut berkerumunan di sekeliling dagangan Somat.“Aduuh, pak RT makin hari makin tampan saja” puji Lestari.“Jelaslah pak RT taman karena calon suamiku” celetuk Lisa.“Apa itu benar pak RT?” tanya Lestari yang merasa kecewa.Joshua menatap Lisa dan juga Lestari lalu membalasnya hanya semua senyuman kecil. Somat pun ikut memancing keadaan dengan mengatakan bahwa Joshua telah memiliki t
Berry memang bukanlah teman dekat Kelvin dan mereka juga baru mengenal satu kali. Namun, Berry lah pria satu-satunya yang kini mengetahui kehamilan Miranda. Meskipun Berry belum memiliki calon istri hanya saja dia tahu bagaimana cara memperlakukan wanita secara baik. Hingga Miranda dapat merasakan sosok pria yang sama persis dengan mantan kekasihnya dulu.“Jangan pernah berniat untuk mengugurkan kandungan. Sebab, dosanya sangat besar apabila nekat melakukan itu” ujar Berry.“Lantas, aku harus bagaimana lagi? Aku tidak tahan dengan perlakukan Kelvin terhadapku dan juga teman wanitanya yang tidak punya hati sebagai perempuan namun malah menyakitiku” ujar Miranda.“Ikhklaskan, tunggu hingga anak kamu lahir” ujar Berry.Berry yang tidak mau ikut campur kedalam urusan rumah tangga orang lain. Hanya saja dirinya ingin meluruskan agar Miranda tidak gegabah dalam memutuskan sesuatu apalagi hal yang begitu serius seperti ini. Seandainya saja Berry tidak bertemu dengan Miranda, mungkin saja Mir