Share

Penyesalan

Sepanjang perjalanan, Berry merasa sangat bersalah. Bahkan dirinya tidak berani menatap wajah Miranda untuk saat ini. Miranda hanya menangis tanpa suara hal itu Berry ketahui lantaran Miranda seringkali menghapus air matanya yang keluar sedari tadi. Karena tidak tahu harus membawa Miranda kemana? Berry yang kebingungan dengan terpaksa menanyakan isi pikirannya itu langsung kepada Miranda.

“Miranda, Maaf... Kamu mau tinggal dimana?” Berry berkata sangat hati-hati agar Miranda tidak sensitif terhadap dirinya. Miranda menggelengkan kepalanya tanpa berkata apa-apa.

“Kalau gitu apa perlu aku sewaan kontrakan untuk kamu?” tanya Berry yang baru teringat bahwa dirinya akan dibayar oleh Kelvin sesuai perjanjian.

“Tidak. Aku baru teringat dengan ibuku, tolong antar aku ke rumah ibu yang ada di desa A” ujar Miranda pelan.

Berry mengangguk namun sebelum mengantarnya ke desa, Berry harus meminta izin terlebih dahulu dengan ibunya yang masih sakit. “Kita ke rumah ibuku dulu, aku mau meminta izin” u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status