Share

Bab 43

“Aku membunuhnya! Aku membunuhnya! Aku membunuhnya!”

Keringat mengucur dari kulit Jay saat dia berlari melewati jalan yang sibuk, sosok Kiara masih tergeletak di jok belakang mobilnya.

Dia berjuang keras untuk menahan air matanya agar tidak jatuh untuk mempertahankan visi yang jelas tentang jalan di depan. Tetapi bahkan dengan matanya yang kering, dia hampir tidak bisa melihat apa yang ada di depan. Jantungnya berdebar kencang di dadanya dan pikirannya tidak seimbang untuk fokus pada hal lain selain wanita yang berbaring tak bergerak di kursi belakang saat dia mengawasinya melalui kaca spion.

Dia tidak bisa mati, dia tidak bisa membiarkannya mati! Dia berutang banyak pada jiwa yang berharga ini. Dia berutang permintaan maaf padanya dan dia berutang cintanya padanya. Dia berutang kebahagiaannya dan dia berutang perlindungan padanya.

Tekad untuk melihatnya hidup dipompa melalui pembuluh darahnya sampai dia berada di rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status