Share

Tiram Mutiara Keabadian

Kota Houston, Texas, masa kini.

Stefany baru saja selesai mandi karena hari ini dia bekerja shift siang hingga petang. Sudah dua hari berlalu semenjak Raja Edward Forester pulang ke negeri asalnya, Centurion Land. Dia sering memeriksa bejana porselen yang telah dibuat menjadi kembaran kuali cermin semesta oleh Master Oleander Newton. Stefany menaruh bejana porselen ajaib itu di samping tempat tidurnya.

Tiba-tiba ada sinar keperakan yang memancar dari permukaan bejana porselen ajaib. Stefany pun segera berlari mendekatinya. Ada wajah kekasih yang amat dirindukannya di pantulan air.

"Ohh ... Edu, aku sangat merindukanmu!" ucapnya dengan senyuman lebar.

Sang raja tampan dari Centurion Land itu menulis kata-kata di sebuah perkamen lalu menunjukkan di sisi wajahnya ke arah kuali cermin semesta. 'Bagaimana kabarmu di sana, Darling?' Isi tulisan darinya.

Stefany lekas-lekas mencari sebuah buku kosong lalu menulis dengan spidol hitam agar jelas, 'Aku baik-baik saja, tetapi rindu kamu, Edu!'
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status