Share

BAB 11

Makan malam terasa begitu dingin. 2 piring chiken schnitzel buatanku di atas meja rasanya seperti hambar oleh keheningan yang cukup lama terjadi.

“Kamu masih marah?” tanya Diran usai meletakkan alat makannya di atas piring.

Aku tak menjawab, selain sibuk menghabiskan makananku.

“Sayang, please, ngomong, dong. Jangan diam aja. Aku mana tahu salahku apa kalau kamu nggak mau ngomong,” pintanya.

“Aku cuma mau kamu jawab jujur masalah yang kemarin,” kataku.

“Astaga. Apa itu penting banget buat kamu?” Aku menatapnya dingin.

Diran kemudian wmengembuskan napas menyerah. “Oke. Aku emang udah nggak perjaka. Maaf.” Mendengar itu, tenggorokanku terasa sulit menelan. “Sama siapa kamu ngelakuin itu?”

“Cuma one night stand saat aku mabuk.”

“Sama siapa?”

Lagi-lagi Diran mengembuskan napas. “Aku nggak tahu siapa namanya. Karena cuma mala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status