Share

Bab 32

Cio San lalu menyalakan api yang ia gunakan sebagai penerang. Lalu menyusuri sungai itu. Ia ingin mencari dimana sumber air itu. Jalan itu ternyata panjang sekali. Bahkan kira-kira sepembakaran hio (sekitar 15 menitan), ia belum menemukan sumber air itu.

“Panjang juga terowongan ini,” pikirnya.

Tapi di sepanjang perjalanan, ia menemukan bahwa ternyata pijakannya tidak hanya berupa bebatuan keras saja, namun ada juga yang berupa tanah.

“Hmmm...daerah yang diliputi tanah ini bisa dijadikan sebagai kuburan Liang-lopek. Syukurlah.”

Walaupun sudah menemukan tempat yang baik untuk kuburan A Liang, Cio San memutuskan untuk terus menyusuri jalan itu. Sampai kira-kira sepeminum teh baru akhirnya ia mendengar suara bising yang cukup keras. Cio San bergegas ke arah suara itu, ternyata suara itu berasal dari deburan air terjun.

“Ah, ternyata ada sebuah air terjun yang muncul dari dinding goa. Indah sekali.”

“Mungkin dari dalam air terjun inilah aku bisa masuk ke dalam terowongan ini.”

Cio San lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status