Share

44 ☆ Model

Keduanya saling menatap satu sama lain. Heran, tentunya. Dalam hati mereka tentu terbesit banyak pertanyaan tentang ucapan Evelyn. Hal itu bahkan terlihat dengan jelas pada wajah keduanya.

"A-apa maksud Anda?"

"Model! Aku ingin dia dikenal banyak orang dalam waktu singkat, karena itu, menjadi model lebih praktis daripada belajar akting." Evelyn mengambil cangkir berisi teh yang baru saja disajikan.

Teh di dalam cangkir terlihat cukup pekat, karena takut rasanya juga pekat, Evelyn hanya meneguknya sedikit. Namun siapa sangka, rasanya justru ringan dan otentik. Aromanya wanginya bahkan menyebar ke seluruh penjuru ruang.

"Model, apa maksud Nyonya?" tanya Kara, terkejut mendengar perkataan Evelyn.

"Kenapa? Kau tidak mau? Aku pikir, kita telah sepakat kemarin."

Sepakat? Benar, mereka telah sepakat.

Namun, hal ini tidak pernah disangka oleh Kara. Pikirannya kembali berkecamuk, memikirkan cara balas dendam seperti apa yang direncanakan oleh nyonya besar. Belum lagi, dia tidak mengenal pria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status