Siapa ya?
“Elena yang menawarkan pekerjaan di sini. Dan ... apa kita pernah mengenal sebelumnya, Tuan? Anda menuduhku seolah kita saling mengenal baik,” balas wanita di depan Jason.“Jangan berlagak bodoh, Vera! Kau yang memanfaatkanku agar kau bisa ikut kabur dari dunia itu,” geram Jason.Vera tampak benar-benar terkejut sambil menutup mulut dengan telapak tangan. Namun, senyuman kecil di bibirnya tertangkap oleh penglihatan Jason.“Memanfaatkanku? Kau juga mendapatkan keuntungan sendiri.” Vera tak tahan lagi bersandiwara di depan Jason.“Awas saja kalau kau sampai membuat masalah!” ancam Jason.“Wah, ternyata kau yang asli benar-benar kembali! Aku sudah membuang permata dari pusaka keluargamu padahal .... Selamat, Jason Wright!”Ough ... Jason ingin sekali mencekik Vera. Benar jika wanita itu pernah membantu dirinya dengan memberikan penawar yang hanya menunda kematian Elena. Namun, Jason tahu bahwa Vera juga senang memanfaatkan keadaan.Jika bukan karena Elena yang membawa masuk Vera
“Abaikan saja,” bisik Jason tak mau menghentikan aktivitas mereka.Tangan Jason masih meremas-remas seluruh anggota badan Elena yang kenyal dan menggemaskan. Tangan satunya mulai membuka sabuk dan menurunkan zipper celana.“Tunggu ....” Elena mendorong Jason ke samping. “Aku harus bekerja, Jason. Ini hari pertamaku menggantikan Papa.”Melihat manik sang istri yang telah berubah serius, Jason terpaksa melepaskan Elena. Dia membuka pintu setelah merapikan celana.Walaupun Jason sangat ingin mencari kehangatan sang istri, tetapi dia merasa perlu menghargai antusias Elena dalam bekerja.“Aku berangkat dulu, Sayang.” “Hati-hati ... jangan terlalu kelelahan.”“Aku akan menjemputmu nanti ... jangan pulang sendiri. Segera hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan, atau terjadi sesuatu yang mendesak dan tidak bisa kau selesaikan,” pesan Jason.Jason mengecup kening Elena selagi Vera masuk ke dalam. Dia melewati Vera yang membawa banyak berkas di pelukannya sambil melirik sinis kepada w
Setelah mendapatkan tubuh barunya, ada satu hal yang Jason lupakan. Dia belum sempat melihat ke ruang bawah tanah atau mencari pusaka peninggalan keluarga Wright. Namun, langkahnya dihentikan oleh Brian yang masih tinggal di rumah itu. “Kau sudah lama tidak ke sini. Aku mengirim pesan berkali-kali, tapi kau tidak membacanya. Telepon pun tidak diangkat.” Jason sengaja tak pernah membalas atau menjawab panggilan itu karena belum sepenuhnya mendapat ingatan dari tubuh baru. Tetapi, Jason di kehidupan pertama pun telah mengenal Brian. Meski dia tak tahu apa yang dikerjakan pria itu di rumahnya. “Aku baru saja bulan madu dan Papa William belum lama ini mengalami kecelakaan.” Brian tampak terkejut. “Aku sudah dengar dari orang-orang di sini tentang bulan madumu. Tetapi, tidak ada yang membicarakan papa mertuamu kecelakaan. Bagaimana kondisi Tuan William sekarang?” “Tulang kakinya retak, tetapi untungnya tidak sampai terluka parah.” “Syukurlah .... Oh, benar! Aku sudah memeriksa cairan
“Kenapa kau hanya berdiri di sana, Jason?” panggil Elena dengan raut wajah tak senang. Jason terkesiap dan lekas masuk ke dalam. “Bagaimana kabarmu, Papa?” “Papa sudah jauh lebih baik. Bisakah kau mengurus kepulangan Papa sekarang? Papa tidak betah tidur di rumah sakit, Jason,” pinta William. “Baik, Papa. Aku akan bicara dengan dokter dulu.” Jason tak lupa mencium kening dan puncak kepala Elena dengan mesra. “Mau ikut denganku?” “Vera masih ada di sini,” balas Elena datar. Jason merasakan keanehan pada sikap Elena. Dia pun teringat lagi kemarahan Elena tadi pagi oleh rasa cemburu. “Jam besuk sudah hampir berakhir dan kita akan membawa Papa William pulang.” Jason menyeret kursi ke dekat Elena, lalu merangkul sambil memijat lengannya. “Papa ingin sekalian dibelikan sesuatu?” Jason sesungguhnya sedang mengusir Vera secara halus. Keberadaan Vera sangat mengganggu keluarga mereka, pikir Jason. Namun, Vera tak bergerak dan malah tersenyum menatap dirinya. “Papa hanya ingin pulang, Ja
“Kau juga sepertinya sudah lama mengenal Vera. Apa aku salah?” Elena mengungkap semua kecurigaannya. Jason kecewa karena Elena hanya bersandiwara mesra di depan Vera sebelumnya. Elena tak mau terlihat kalah ataupun cemburu di depan wanita lain, bukan karena percaya padanya. “Aku akan menceritakan segalanya di rumah nanti.” Elena berhenti di tempat saat Jason mengajak dirinya berjalan ke ruangan dokter. “Tidak. Katakan sekarang!” desak Elena. Jason menghela napas pelan selagi menarik Elena duduk di bangku koridor. Kemudian dia mulai menjelaskan sosok Vera yang dikenalnya di kehidupan pertama. Juga kecurigaan Jason jika Vera memiliki niat tersembunyi karena terus muncul di sekitar mereka. Dia sengaja tak mengatakan tentang segala macam ramuan yang diberikan Vera untuk menyelamatkan Elena, karena terlalu memakan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan. Elena kecewa. “Kenapa kau tidak menceritakan lebih awal?” Jason meraih kedua tangan Elena. “Maaf ... karena dia bukan orang penting
Jason terlentang tak berdaya di atas ranjang. Matanya menerawang ke arah langit-langit saat Elena mempersiapkan permainan itu. Kedua tangan Jason diikat di samping, begitu pula dengan kakinya. Jason pikir, Elena hanya mengikat biasa dan dia dapat mengurai tali itu dengan mudah. Pada kenyataannya, Elena membuat simpul kuat yang tak bisa dilepaskan dengan segenap kekuatan. “Apa kau sedang menghukumku?” gumam Jason. “Elena tersenyum miring. “Kau harus dihukum karena merahasiakan banyak masalah penting dariku.” Jason mengentakkan lengan hingga ranjang berguncang. Namun, kedua tangannya hanya bisa terangkat sekitar lima senti. Kedua kakinya pun terbuka dan tak bisa merapat. “Sejak kapan kau memiliki tali ini?” “Jangan pura-pura bodoh, Jason. Aku menemukan tali ini di dalam tasmu. Kau pasti sangat ingin diikat,” bisik Elena di dekat telinga Jason. Lalu membasahi bawah telinga Jason dengan meliuk-liukkan lidahnya. Tali tersebut adalah sisa tali yang digunakan untuk menyekap Johan dulu.
“Elena! Jangan pergi .... Masih ada yang belum kau tahu! Mendekatlah! Aku akan menceritakan semua!” seru Jason frustasi. Elena tersenyum penuh kemenangan, lalu kembali naik ke ranjang. Jason lantas menceritakan segalanya secara detail, tanpa ada satu pun yang terlewatkan. Jason juga bercerita bahwa dia nyaris membunuh semua orang yang melenyapkan nyawa Elena di kehidupan pertama. “Johan koma karena aku hampir membunuhnya. Jenna dan Anna juga sekarat. Mungkin sudah mati saat aku meninggalkan tempat mereka bersembunyi dariku. Aku dikejar polisi setelahnya.” Elena memandang Jason dengan tatapan ngeri. Suaranya tersekat di tenggorokan dan bibirnya terbungkam rapat. Apakah Jason di hadapannya sungguh Jason yang dikenal Elena? ‘Demi aku, Jason sampai melukai orang lain.’ “Fakta bahwa Anna menyuruh orang mencelakai Papa William juga tidak bisa aku maafkan, Elena ....” Tak hanya itu saja. Jason mengakui bahwa dirinya mengurung dan menghajar Johan habis-habisan belum lama ini. Ditambah l
“Aku tidak mau!” sergah Jason saat mereka dalam perjalanan ke kantor Forbes Group. Elena yang berpikir bahwa Vera menyukai Jason itu akan melempar umpan dengan menggunakan suaminya. Rencana Elena sangat gila menurut Jason. Jason tak akan sanggup melakukannya. Hanya Elena satu-satunya wanita yang boleh dia sentuh sampai mengembuskan napas terakhir.“Apa kau rela tubuh suamimu dijamah wanita lain?” Jason tak habis pikir dengan rencana Elena.“Astaga! Tidak sampai sejauh itu! Kau hanya perlu mendekati Vera untuk mencari tahu niatnya. Tidak mungkin aku membiarkan ada wanita lain yang menyentuh suamiku yang suka menipu!”Jason senang saat mendengar ucapan Elena di awal. Hanya saja, kata terakhir yang Elena katakan seharusnya ditujukan kepada jiwa Jason yang lain.“Lagi pula, pikiranmu berlebihan jika menganggap dia menyukaiku. Dia mungkin hanya berlagak suka padaku untuk mendapatkan sesuatu dariku.”Jason telah mengatakan tempat penyimpanan benda pusaka warisan Keluarga Wright yan