Curigaan sekali ... katanya ngga jatuh cinta 🤔
“Aku mau ikut sebagai istrimu, bukan asisten pribadi.” Elena tetap bersikeras akan ikut ke kantor JG Group. “Kau malu menunjukkan istrimu di depan umum? Setelah menghapus semua artikel pernikahan kita?” Elena memicingkan mata tatkala Jason menghela napas pelan seraya melirik ke arah Austin. ‘Benar-benar mencurigakan! Mereka pasti menyembunyikan sesuatu!’ “Baiklah, tapi jangan mengeluh nanti.” Akhirnya, sampailah mereka di kantor JG Group. Aura kepemimpinan Jason ketika memasuki kantornya sendiri lebih kental. Namun, Elena tak dapat melihatnya. Elena hanya sibuk memaki dalam hati. Sebab, hampir semua karyawan wanita yang berpapasan dengan mereka berpakaian seksi. Berbeda ketika Jason berada di kantor Forbes Group, di kantornya sendiri para karyawan dengan bebas menyapa. Bukan hanya menyapa biasa, tetapi banyak karyawan wanita yang menurut Elena sudah sangat keterlaluan genit pada sang atasan. “Apa kabar, Bos? Sudah lama kau tidak ke kantor. Kami merindukanmu,” sapa resepsionis yan
Logan pun memutar mobil ke arah sebaliknya, menuju kediaman Wright. “Logan, benar itu namamu, bukan?” tanya Elena dengan nada mengancam. “B-benar, Nyonya.” Pria bertubuh kekar dan berwajah garang itu menelan ludah susah payah. “Kau mungkin takut dengan kekuasaan Jason. Tapi, apa kau tahu? Forbes Group sudah ada, sejak sebelum JG Group dan sebelum kau dilahirkan. Kau pikir, kenapa Keluarga Forbes bisa berjaya hingga sekarang, bahkan sebelum papaku dilahirkan?” Jason membuang napas kasar. Ucapan Elena tak salah. Meskipun tak akan pernah terjadi, Jason sebenarnya tak takut jika memang harus berseteru dengan Forbes Group. “T-tidak tahu, Nyonya.” “Bagus kalau kau tidak tahu. Aku yang akan memberi tahu.” Elena menyeringai. “Jika ada seseorang yang berani menentang Keluarga Forbes, kami biasanya melenyapkan orang tersebut tanpa meninggalkan jejak.” “Papa William bukan orang seperti itu, Elena,” ujar Jason. “Putar balik ke tujuan awal kita,” titah Elena sambil menaikkan sedikit dagu.
Hati Elena berbunga-bunga sewaktu teringat akan percakapannya dengan Austin. Bisikan pria itu masih terngiang dalam benaknya, ‘Jason itu sebenarnya pria lugu. Dia dari kecil jarang sekali bergaul dengan orang dan hanya berteman denganku.’ ‘Sungguh? Itu tidak mungkin! Semua wanita di kantor saja terlihat genit padanya,’ sanggah Elena. ‘Kau pasti salah lihat, Nyonya. Di kantorku, semua karyawan memang suka bicara santai, tetapi tidak ada yang berani mendekati Jason seperti mereka mendekatiku. Jason pasti mengamuk kalau ada wanita yang berani menyentuhnya. Bukan karena marah, tetapi karena gugup. Karena itu, aku agak heran kenapa dia bisa bicara santai denganmu?’ Austin pun banyak menceritakan tentang Jason sebelum menikah dengan Elena. Di usia Jason yang satu tahun lagi menginjak kepala tiga, pria itu belum pernah sekali pun memiliki seorang kekasih. Bahkan, banyak yang mengira jika Jason dan Austin memiliki hubungan spesial. Karena itu, Austin mulai menunjukkan bahwa dirinya menyuka
“Tunggu sebentar … Dean meneleponku …. Dia pasti ingin bertanya masalah pekerjaan.” Elena mendorong Jason yang kulitnya seakan telah menyatu dengannya. Wajah pria itu terus-menerus menempel di punggung Elena meskipun dia berusaha menjauh. “Aku ingin membeli lem super kuat,” gumam Jason. Begitu Elena mengangkat teleponnya, tangan nakal Jason mulai berkeliaran di bagian tubuhnya sehingga wanita itu berusaha keras tak mengeluarkan suara desahan. “Jason, hentikan,” geram Elena seraya menjauhkan ponsel. ‘Elena, ada pekerjaan yang harus segera kita selesaikan bersama hari ini. Kau tidak masuk atau sedang pergi keluar bersama Tuan Presdir?” “Ahh … uhuk ….” Elena berlagak terbatuk-batuk. “Maaf, Dean, mintalah bantuan kepada Frank. Aku sedang tidak enak-” Elena menggigit bibirnya kala lidah Jason bermain di pangkal pahanya. Dia mendorong kepala Jason agar berhenti melakukan itu di saat dirinya masih bicara dengan Dean di telepon. ‘Kau sakit? Mau aku bawakan sesuatu?’ Suara di seberang tele
Elena menangkup kedua tangannya yang bergetar di atas paha. Jadi, William juga diberi obat yang sama dengannya? Suara-suara orang di sekitarnya, seakan semakin menjauh dan menghilang. Dadanya terasa sesak, kembali mengingat kejadian William pergi untuk selamanya. ‘Jangan-jangan, Papa meninggal bukan karena kecelakaan biasa ...,’ batin Elena gelisah. Lalu, sekarang Anna juga berusaha membunuh Jason. Apakah karena Elena mengubah jalan kehidupannya di masa ini? Sehingga Anna bergerak lebih cepat dari sebelumnya? Tapi, untuk apa dia meracuni Jason? Andaikan Jason mati pun, Johan maupun Edmund tak akan bisa mengambil alih perusahaan. “Lena ... Elena ... kau baik-baik saja?” Jason mengguncang pelan lengan Elena. Elena terkesiap dan tersadar kembali pada realitas. “Apa?” “Kau juga perlu minum vitamin setiap hari, Elena. Supaya kau bisa cepat mengandung.” Anna mengulang lagi ucapannya. “Baik.” ‘Tidak, ini tidak baik sama sekali!’ lanjut Elena dalam hati. Elena perlu memastikan, sudah
Jemari lentik Elena dengan cepat membalas pesan Xavier. [Bagaimana jika dikonsumsi setiap hari? Apakah bisa menimbulkan gejala penyakit tertentu?] Xavier pun langsung membalas pesannya. [Aman dikonsumsi setiap hari. Saya akan menjelaskan semua bahan tersebut secara langsung jika Anda berkenan. Semua berasal dari bahan herbal.] “Herbal? Bagaimana bisa?” “Ada apa? Siapa yang menghubungimu? Kau terlihat serius sekali ....” Jason mendekap Elena dari belakang untuk mengintip ponselnya. Kening Jason berkerut begitu membaca sebagian pesan obrolan tersebut. Dia tak tahu pemilik nomor tanpa nama yang membuat sang istri sibuk hingga mengabaikan dirinya. “Minggir, Jason! Aku sedang sibuk!” sergah Elena. Elena menyentak badan Jason hingga terlepas. Dia kemudian duduk di tepi ranjang, lalu kembali bertanya-tanya kepada Xavier. Xavier pun akhirnya menelepon Elena karena tak sabar mendapatkan penjelasan lengkap tentang bahan-bahan tersebut. Elena pergi ke balkon untuk bicara dengan Xavier sa
“Aduh! Nyonya!” Lengan kekar Logan sigap menutup wajah ketika Elena mengayunkan tas mahal berbahan kulit, yang sebenarnya tak begitu menyakitkan saat mengenai pria itu. “Kurang ajar sekali kau, Logan! Beraninya kau bicara tidak sopan padaku!” bentak Elena murka. Sekaligus meluapkan rasa marahnya kepada Jason. “Saya hanya menuruti perintah Tuan Jason, Nyonya! Tolong hentikan! Saya bisa cedera dan Anda bisa dituntut karena melakukan tindak kekerasan kepada pengawal!” Elena justru semakin marah mendengar Logan bicara. “Aku akan memecatmu kalau kau berani menuntutku, Logan! Kau tidak mungkin merasakan sakit dengan badan sebesar itu!” Hilang sudah ketakutan yang dulu pernah Elena rasakan menghadapi pengawal-pengawal garang Jason. “Tuan Jason yang menggaji saya, Nyonya.” Sebelum kena pukulan lain, Logan gegas berlari menuju mobil. “Mari saya antar ke kantor!” Dari kejauhan, Jason masih melihat adegan itu dari kaca spion. Dia tersenyum samar, menduga jika Logan sudah mengatakan pesannya
“Kenapa kau ada di sini, Elena?” Jason terkejut melihat Elena tiba-tiba muncul di kamarnya. Elena memukul badan Jason dengan kencang dan bertubi-tubi. “Kau tega berselingkuh dariku! Mana wanita itu!?” pekik Elena murka. Elena tak menyangka jika pernikahan kontrak pun akan ternoda oleh sebuah perselingkuhan. Betapa buruk nasibnya dengan para pria. Atau mungkin, memang pria Wright-lah yang bermasalah. Manik hazel yang menatap buram karena sedikit berair itu mengedar di sekeliling ruangan besar tersebut. Elena mengusap mata supaya bisa melihat dengan jelas karena tak menemukan ada seorang wanita di sana. “Di mana wanita jalang itu!?” jerit Elena murka. “Wanita ... siapa?” Jason hampir tak bisa bicara karena sangat kaget sekaligus bingung. Elena tiba-tiba menuduh dirinya sedang bersama wanita. ‘Apa mungkin karena aku dijemput Jennifer sebelumnya? Mungkinkah Elena mengikutiku?’ tebak Jason dalam hati. Sebelum Jennifer pergi tadi, wanita itu menyerahkan kartu nama sambil mengatakan, ‘