Share

Hutan Menjadi Saksi Bisu

Bab118

Rumi terkekeh, membaca balasan pesan dari Ganesa.

"Kalau bukan karena kamu! Mungkin wanita itu, menyusul adek kesayangannya," seru Rumi pada lelaki yang membawanya tadi.

"Rumi, tolong berhentilah! Jangan kamu lakukan ini lagi. Mau berapa banyak, orang yang akan menderita, karena ulahmu ini?" kata lelaki itu.

"Ah, ini asik."

Lelaki itu menghembuskan napas kasar.

"Apakah kamu tidak ingin hidup normal? Tenang dan damai, dan bisa menikmati udara segar di pagi hari."

Rumi terkekeh. "Hidup damai, normal, dan menikmati indah pagi? Itu hanya impian yang lenyap dimakan takdir. Nyatanya, Tuhan tidak adil padaku! Dia membuat skenario takdir yang teramat menyakitkan."

"Kamu tahu semua itu sakit. Tapi kenapa, kamu malah menjadi Monster yang kejam. Tuhan menyayangimu! Rumi. Dia ingin kamu kuat, dan tumbuh menjadi wanita hebat."

"Aku tidak butuh itu! Juan. Aku butuh kasih sayang. Aku rindu keluarga yang utuh, dan aku iri pada me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status