"Kami akan kembali ke Pulau Kabut Putih untuk melatih pasukan Teratai Merah yang akan kita terjunkan nanti untuk menghadapi pasukan Benua Timur!" ujar Tirta."Bilang Arwan, untuk sementara dia yang memerintah sekte Teratai Merah sampai aku dan Zhu Fei kembali!" ujar Agni."Baik Tuan Putri!" kata Tirta. "Kalau tidak ada apa-apa lagi, kami hendak pamit kembali ke markas Teratai Merah!""Pergilah! Kalian ada dengar kabar mengenai ayahku?" tanya Agni."Tidak ada Tuan Putri! Ketua menghilang secara misterius!' ujar Tirta."Aku masih ada beberapa urusan bersama Zhu Fei! Kalau semuanya sudah beres, kami akan kembali ke Pulau Kabut Putih!""Tidak masalah, Tuan Putri! Tuan Putri ... Ketua ... kami pamit dahulu" kata Tirta memberi salam hormat kepada Agni dan Zhu Fei diikuti tiga elemen sakti lainnya.*****"Akhirnya selesai juga urusan dengan empat elemen sakti!" ujar Zhu Fei."Kita hendak kemana lagi setelah dari Dusun Foniks?" tanya Agni.“Mumpung kita ada kuda sembrani, bagaimana kalau kita
Master Tao memenuhi janjinya kepada Master Liu Pei untuk mengajarkan ilmu khusus kepada Zhu Fei.Alasannya sekarang lebih jelas untuk Zhu Fei, yaitu untuk menghentikan kekejaman Kaisar Xian Lung dan munculnya Naga Langit.Ilmu Bayangan membuat Zhu Fei bergerak cepat bagai bayangan yang tidak terlihat, sehingga sangat berguna untuknya menyelinap ke istana ataupun ke Alam Naga Langit nantinya."Aku khusus mengajarimu, Zhu Fei! Jangan kamu sia-siakan ilmu yang berguna ini!" ujar Master Tao."Pasti Master Tao, aku tidak akan menyia-nyiakan ilmu yang sangat berguna ini!" ujar Zhu Fei.Xiao Long dan Agni ternyata juga mendapatkan ilmu khusus dari Master Tao."Aku akan mengajarimu mengendalikan Dewa Api di dalam tubuhmu ini dengan Ilmu Dewa!" ujar Master Tao. "Untuk Xiao Long, akan aku ajarkan Ilmu naga Terbang yaitu ilmu meringankan tubuh agar dirimu bisa bergerak sangat cepat!" Agni sekarang mendapatkan keahlian baru yaitu mengendalikan Dewa Api yang semula tidak bisa dikendalikan olehnya
Pendekar Tanpa Bayangan yang berada di urutan nomor dua sebagai Pemburu bayaran yang banyak dicari ini memiiki kecepatan bergerak di atas pendekar-pendekar sakti lainnya. Berbeda dengan Pendekar Sesat yang berpakaian serba hitam, Pendekar Tanpa Bayangan ini selalu memakai pakaian putih dengan wajahnya yang ditutupi kain putih, jadi tidak ada yang tahu siapa sebenarnya jati diri asli pendekar ini. Ada yang menyebutkan kalau pendekar ini adalah seorang gadis, tapi ada juga yang menyebutkan kalau pendekar ini adalah laki-laki. Pendekar ini terkenal tidak pernah berbicara sehingga kemisteriusannya tetap terjaga. Pendekar ini selalu menggunakan pedang saktinya saat bertarung. Sama halnya dengan Pendekar Sesat, pemburu bayaran ini tidak pernah gagal sekalipun dalam melaksanakaan tugasnya.Zhu Fei yang baru selesai mempelajari Ilmu Bayangan dikejutkan oleh sosok bayangan putih yang melesat melewatinya kemudian menghadang jalannya."Selamat datang di Kuil Huashan Nona!" kata Zhu Fei yang lang
Pertarungan bagian kedua antara Pendekar Naga Phoenix dengan Pendekar Tanpa Bayangan dimulai.Pertarungan pertama tidak dimenangkan oleh siapapun karena diberhentikan oleh Master Tao.“Harap jangan tersinggung, Zhu Fei! Ini bukan masalah pribadi!” kata Zhang Fen sambil membuka kain penutup wajahnya.Baru kali ini Zhu Fei melihat gadis yang mempesona dan langsung meninggalkan kesan mendalam di hatinya.Putri Langit Tian Zhi saja kalah cantik dibandingkan Zhang Fen."Kamu ternyata cantik sekali!" puji Zhu Fei terus terang.Zhang Feng tidak mempedulikan pujian Zhu Fei terhadapnya.Pendekar Tanpa Bayangan ini langsung mengeluarkan jurus yang berbeda dengan sebelumnya karena sekarang pendekar ini menggunakan pedang untuk bertarung."Pedang Tanpa Jiwa!"Jurus pedang yang indah diperlihatkan pendekar cantik ini yang membuatnya seakan menyatu jiwanya dengan pedang yang diayunkannya."Jurus pedang yang indah, seakan pedang tanpa jiwa mengikuti jiwa si pendekar pedang!" puji Zhu Fei."Pedang Ti
Kita tinggalkan dahulu Zhu Fei yang tidak sadarkan diri setelah mengeluarkan Jurus Naga Phoenix yang memang sangat menguras energi chi.Sudah lama kita meninggalkan Zhian yang sedang bertarung dengan Bastian Mahendra, pemimpin Teratai Merah yang mengaku sebagai pembunuh orang tuanya.Zhian yang agak kewalahan menghadapi Bastian memutuskan membawa Pendekar Pedang Surga ini ke Alam Mimpi.Pertarungan di Alam Mimpi yang diciptakannya sendiri akan memudahkan dirinya menghadapi Bastian karena tenaganya akan bertambah jauh melebihi tenaga saat di dunia nyata."Kamu bawa aku kemana?" tanya Bastian yang seakan tersedot ke alam yang tidak diketahuinya."Kamu Berada di Alam Mimpi! Kamu terlalu kejam terhadap Zhu Fei, jadi aku harus mengurungmu di sini!" ujar Zhian."Jangan kira kamu akan mudah mengalahkanku di alam buatanmu ini! Aku tetaplah Pendekar Pedang Surga yang terkuat di mana saja!" ujarnya sombong."Hiiiaaat ...!"Bastian Mahendra mulai mengeluarkan jurus baru yang menurutnya akan meng
Zhian dan Bastian kembali ke kapal tempat mereka bertarung sebelumnya. Tapi yang terlihat oleh Zhian hanyalah lulusan Akademi Naga Phoenix tapi tidak ada Zhu Fei di dalamnya."Zhu Fei kemana?" tanya Zhian kepada salah satu akademis."Dia meninggalkan kapal ini karena tidak ingin membahayakan kami, Nona Zhian!" ujar salah satu akademis."Berarti Zhu Fei menggunakan kapal Teratai Merah. Aku harap kamu tidak melukai akademis-akademis yang tidak bersalah ini, Bastian. Aku hendak mencari Zhu Fei!' ujar Zhian."Berarti kamu berubah jadi naga? Aku dari dahulu ingin sekali naik naga, boleh aku membantumu mencari Zhu Fei?" tanya Bastian penuh harap.Zhian tampak berpikir sesaat sebelum menyetujui permintaan Bastian."Baiklah ... aku juga butuh bantuanmu!" ujar Zhian yang langsung berubah menjadi naga yang cantik dan terbang melintasi lautan.Semua akademis Naga Phoenix bertepuk tangan dan bersorak sorai melihat kejadian luar biasa yang baru pertama kali disaksikan oleh mereka ini.Naga Zhian t
Dampak penyimpangan waktu yang dilakukan Putri Tian Zhi juga dirasakan Zhian di Alam Mimpi.Seharusnya Zhian tidak akan pernah mengetahui siapa dirinya dan siapa pembunuh orang tuanya, tapi penyimpangan waktu membuka beberapa misteri dirinya yang semula tertutup di garis waktu.Sekarang Zhian sering mendapatkan penampakan mengenai masa lalunya.Seakan penyimpangan waktu ini telah membuka masa lalunya yang semula terpendam dalam dan tidak diketahuinya.Salah satunya adalah misteri siapa sebenarnya orang tuanya, dan juga sosok yang membunuh kedua orang tuanya ini.Bastian yang awalnya tidak menyukai Zhian ini berubah sifatnya dengan berusaha membawa Naga ini kembali ke kota kelahirannya yang terletak di dasar Samudra.Keunikan Lost Dragon City adalah kota yang awalnya bernama City of Dragon ini adalah ibarat kota yang jalan masuknya melalui dasar samudra tapi kota ini kering tanpa adanya air laut sama sekali berkat kekuatan sihir naga yang masih tersisa.Zhian memutuskan kembali ke Lost
Setelah berada di Lost Dragon City, penglihatan Zhian makin jelas mengenai sosok pendekar bertopi caping yang diyakini olehnya sebagai pembunuh orang tuanya.Pendekar ini sangat sakti dan sadis dalam menghabisi nyawa lawan-lawannya tanpa ampun.Zhian memang belum mendapat penglihatan yang jelas saat Pendekar sadis, julukan Zhian untuk pendekar sakti ini membunuh orang tuanya, tapi Zhian yakin kalau Pendekar Sadis inilah yang membunuh orang tuanya terlepas dia keturunan Kaisar Naga atau Dewa Naga.Sekarang sosok ini tampak lebih jelas bagi Zhian saat dia berada di Lost Dragon City.Sosok ini masih tampak sangat muda, tapi Zhian tidak mungkin lupa dengan sosok ini, karena sosok inilah yang menolongnya saat dia terlkunta-lunta di Lost Dragon City.Sosok Pendekar Sadis ini adalah Peramal Sakti Lu Ming yang gelar pendekarnya adalah Pendekar Tanpa Tanding."Masa Master Lu Ming yang membunuh orang tuaku? Apa penglihatanku yang salah ya?" gumam Zhian.Zhian yang awalnya mengira kematian orang