Share

207. Bagian 12

“Bintang” Ruhcinta akhirnya memberanikan dirinya membuka ucapan. Tanpa menjawab, Bintang menoleh kearahnya.

“Mengenai ucapanku waktu itu” Ruhcinta menghentikan sejenak perkataannya untuk meredakan gemuruh didadanya, Ruhcinta ingin mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkannya pada Bintang. Ruhcinta ingin mengatakan kalau apa yang dikatakannya waktu hanya kekhilafannya semata.

“Ucapanku waktu itu.. hanya, kekhilafanku saja, maafkan aku, Bintang” akhirnya terucap juga kata-kata itu dari bibir Ruhcinta, walaupun bibirnya berkata seperti itu. Tapi hatinya terasa sakit seperti teriris sembilu. Ruhcinta tak berani mengangkat wajahnya untuk menatap Bintang.

“Sayang sekali” terdengar ucapan Bintang. Singkat tapi sudah cukup membuat wajah jelita yang sejak tadi tertunduk itu tampak berubah.

“S-s-sayang sekali, maksudnya?” tanya Ruhcinta dengan gugup.

“Sebenarnya, diantara semua gadis yang a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status