Bintang bergerak cepat, kalau tak ingin celaka. Terlihat Bintang segera memejamkan kedua matanya. Tiba-tiba saja dari arah langit, seberkas sinar putih melesat turun tepat kearah sosok Bintang. Cahaya putih yang begitu terang hingga menyilaukan pandangan. Begitu cahaya menghilang, sosok Bintang telah diliputi dengan aura bintang-bintang kecil berwarna putih kebiru-biruan yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. Saat Bintang membuka kedua matanya, kedua bola mata Bintang tak lagi berwarna hitam, tapi berwarna keperak-perakan. Rupanya Bintang tengah menggunakan Insting Dewa, sebuah jurus yang mengandalkan naluri bertarung penggunanya, penggunanya bisa bergerak otomatis saat menyerang atau ketika diserang tanpa harus berpikir. Tubuh mereka akan beradaptasi secara otomatis dalam segala pertarungan. Kemampuan ini hanya bisa didapatkan oleh petarung yang sudah sangat terlatih. Dalam keadaan ini, seseorang tidak mengandalkan apa yang mereka pikirkan untuk melakukan gerakan selanjutnya, akan t
Anubis tiba-tiba menarik senjatanya, dan ;Sregggg...!! Tongkat miliknya kembali kedalam genggaman, Bintang yang melihat hal itu segera ikut menarik pedangnya.Untuk sementara, keduanya masih terdiam tanpa melakukan satu gerakan apapun, kecuali saling memandang satu sama lain.Trakkhh...!Anubis kembali menancapkan tongkat ditangannya ketanah. Bintangpun ikut melakukan hal yang sama, menancapkan Pedang Bintang Angkasanya.Weesshhh...!!!Hampir bersamaan, kedua sosok digdaya ini melesat kedepan, kecepatan gerak Insting Dewa benar-benar luar biasa, bahkan melebihi kecepatan cahaya.Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...!Pertarungan keduanya yang sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan, hanya ledakan ledakan yang terlihat disekitar area pertarungan.-o0o-Kita kembali sejenak, ke pertempuran hebat antara Anubis menghadapi ribuan bangsa jin yang sudah banyak berkurang, ditambah lagi Una Lyn, Jaka Samudra dan Jiu Long. Tanpa kesepakatan, ketiganya saling bahu membahu dalam melancarkan serangan kep
Sepasang mata Jaka Samudra memerah saga. Wajahnya terlihat begitu menakutkan. Urat-urat disekujur tubuhnya bertonjolan keluar bagaikan hendak pecah!Di tempatnya, Anubis seolah tak begitu terkejut dan tertarik melihat hal itu, maka dengan satu kelebatan cepat, dia melancarkan serangannya kearah Jaka Samudra. Jaka Samudra yang sedang berada didalam kondisi primanya, segera menyambutnya.Dragggkhhh..!Kedua senjata berbenturan, banyak pihak yang menyangka akan terjadi ledakan yang maha dahsyat dari benturan kedua senjata itu. Tapi semuanya terperangah, terutama para bangsa jin yang sudah tahu bagaimana dahsyatnya tongkat di tangan Anubis. Tapi saat berbenturan dengan tongkat hitam ditangan Jaka Samudra, tidak terjadi ledakan yang ditakutkan. Ini artinya, tongkat batu langit milik Jaka Samudra mampu mengimbangi kekuatan tongkat Anubis.Dragggkhhh..! Dragggkhhh..! Dragggkhhh..!Selanjutnya keduanya kemudian bertarung sengit dan sangat cepat. Lagi-lagi Jaka Samudra mengejutkan banyak orang
Akibat ledakan dahsyat itu, debu dan asap mengepul tinggi hingga menutupi hampir seluruh tempat itu. Di saat semuanya masih bingung dan terpaku atas apa yang terjadi.Wuusshhh... Wuusshhh... Wuusshhh...!Segelombang angin dahsyat menyapu debu dan asap yang menutupi tempat itu, hingga hanya dalam beberapa helaan nafas saja. Tempat itu sudah bersih oleh debu dan asap.Terlihat wajah-wajah para bangsa jin yang pucat seakan tanpa darah, juga wajah cantik Una Lyn dan Jiu Long pun ikut memucat, tapi semuanya dapat menarik nafas lega saat menyadari bahaya kematian telah lewat. Kini semua perhatian tampak tertuju kearah depan. Wajah-wajah itu berubah kembali, bukan karena melihat kearah Anubis, melainkan beberapa langkah dihadapan Una Lyn dan Jiu Long tampak sesosok tubuh tengah berdiri dengan gagah membelakangi mereka. Sulit bagi mereka untuk melihat wajah sosok tersebut. Bahkan sosok Anubis sendiri terlihat juga tengah menatap kearahnya.Sosok gagah itu, tiba-tiba saja berbalik kearah rombo
Dhuar... Dhuar... Dhuar...!!!Blegaaar...!Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh energi ledakan yang menerbangkan benda apapun dalam radius ratusan depa. Dua sosok mencelat saling menjauh satu sama lain dan hingga ditanah dengan mulus. Sosok Bintang dan Anubis terlihat masih sama-sama saling pandang satu sama lain. Bintang menyadari, kalau hanya menggunakan Insting Dewanya, entah kapan pertarungan ini akan berakhir. Bintang masih sangat mengkhawatirkan keadaan ditempat lain yang saat ini pasti juga tengah berlangsung sengit. Tapi lawan mereka adalah Anubis yang saat ini sudah Bintang rasakan kehebatannya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan mustahil, semua orang yang menjadi lawan Anubis di dimensi lain akan tewas. Berfikir seperti itu, maka Bintangpun segera menyimpan kembali Pedang Bintang Angkasanya dan terlihat mengangkat tangan kanannya.Plassshhh..!Tiba-tiba di jari manis Bintang muncul sebuah cincin dengan kilauan warna warni, dan semakin lama cincin itu sema
Weeerrrrr...!Secara perlahan tiba-tiba saja tanah ditempat itu bergetar, dimana getarannya semakin lama semakin keras. Jejaka mengambil sikap kuda-kuda dengan menarik kaki kirinya kebelakang, tangan kirinya yang mengeluarkan sinar keemasan hingga sampai kesiku tampak dikepalkan, lalu ditarik sejajar kearah pinggang kirinya yang mundur kebelakang seiring dengan kaki kiri yang berada dibelakang.Anubis sepertinya menyadari, kalau lawannya benar-benar tak main-main lagi, maka ;Blashh!Sosok Anubis mengeluarkan aura berwarna ungu kehitam-hitaman dari sekujur tubuhnya. Seakan menyadari kekuatan lawannya."Hiaaah...!"Jejaka berteriak keras dengan berlari kedepan, Anubis pun ikut berkelebat kedepan dengan sangat cepat.Bleegaarrr...!!!Pukulan yang dilepaskan oleh Anubis dan Jejaka bertemu, menimbulkan satu ledakan keras. Gelombang energi ledakan dahsyat menyebar dengan cepat. Rombongan bangsa jin, Una Lyn, Jiu Long yang masih memangku Jaka Samudra berubah pucat saat melihat gelombang led
DUA sosok berdiri saling berhadapan, sosok yang satu adalah sosok mahluk memiliki tubuh seperti manusia. Tapi berkepala srigala. Sosok itu adalah sosok Anubis. Si Dewa Kematian. Di tangan Anubis tergenggam sebilah tongkat. Sementara itu dihadapan Anubis, terpaut beberapa tombak. Berdiri sesosok mahluk. Kenapa kita katakan mahluk? Karena sosok ini tidak bisa kita perkirakan, manusia atau mahluk lain. Kenapa?Sosok ini memiliki bentuk tubuh manusia, hanya saja tubuhnya tidak terbungkus kulit seperti manusia pada umumnya, seluruh tubuhnya tampak transparan dan yang terlihat disekujur tubuhnya adalah pemandangan alam semesta tanpa batas. Sekujur tubuh, Bahkan di wajahpun juga terpampang sebuah pemandangan galaxy yang sangat menakjubkan. Sementara itu diatas kepala mahluk bertubuh galaxy alam semesta ini tampak sebuah benda yang mengeluarkan cahaya putih kemilau, bentuknya seperti bintang persegi. Kita tentu saja mengenali benda ini, karena ini adalah Pusaka Bintangmas.Pusaka Bintangmas t
“Ini adalah kesempatan terakhirku untuk menemuimu dan mewariskan ilmu ini. Apa kau sudah siap anakku?”Bintang dengan cepat mengangguk dan berkata dengan mantap. “Saya siap Ayah”“Kalau begitu, bersiaplah... Kita tak memiliki banyak waktu”Bintang mengangguk dengan mantap.Sementara itu diluar.Sosok Anubis masih memandangi sosok Bintang dalam Mode Cosmic-nya yang masih berdiri terdiam ditempatnya. Mata garangnya, sesekali memandang ke arah pusaka Bintangmas yang terus berputar-putar di atas kepala bintang. Setelah itu pandangan Anubis beralih kembali ke arah Bintang, begitu berulang kali. Sepertinya Anubis tengah merencanakan sesuatu.Swuittt!Tongkat yang tergenggam ditangan Anubis terlihat diangkat dan diputar-putar dengan sangat cepat, dan ;Wuussshh...!Sosok Anubis berkelebat cepat kearah Bintang yang masih berdiri diam ditempatnya.Swuing!Secepat itu pula, Bintangmas yang sejak tadi berputar-putar diatas kepala Bintang, melesat cepat.Trangg! Trangg! Trangg!Terdengar suara be