Share

Aku Butuh Kamu, Don!

"Ah, bukan apa-apa, Mas." Aku mulai tak bisa mengendalikan sikapku. Hingga memilih berlari ke luar membawa map tersebut. "Maaf aku buru-buru!" Aku berjalan cepat ke luar.

"Sayang, tunggu!" seru Mas Revan yang ternyata mengikuti. Kuharap Doni sudah berdiri di depan pintu menyambut map ini.

Suara bel berbunyi. Syukurlah! Pasti itu Doni. Pria itu memang sangat bisa diandalkan.

Aku berjalan setengah berlari ke arah pintu. Jangan sampai Mas Revan menangkapku dan mengambil benda di tangan yang menjadi penentu masa depan kami.

Syukurlah tanganku mencapai pintu lebih dulu. Aku lega sekali. Namun, bukannya rasa lega yang kudapat. Tapi bertambah kaget setengah mati!

Mbak Wenda berdiri di depan pintu dengan tatapan marah.

"Hallo, Ri. Akhirnya ketemu juga kita. Kalau kamu sudah tahu mengenai perselingkuhan kami. Kenapa masih pura-pura?" Tangan wanita yang mengenakan tangtop dan jeans ketat itu menyilang di dada.

Sementara saat melihat ke belakang Mas Revan sudah berdiri tak jauh dariku. Ia pun me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status