Share

Bab 59. Penjelasan Mas Rahman

“Ia meninggal saat ingin melahirkan anak pertama kami,”

Ia mengucapkan kata itu sembari mendongakkan kepalanya.

“Terus sekarang anak, Bapak dirawat sama siapa?“ tanyaku simpati.

“Ikut meninggal di dalam kandungan.“

“Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un. Yang sabar ya, Pak. Aku tidak tahu kalau ceritanya bakal seperti ini, kulihat, Pak Herman terlalu bahagia karena selalu tersenyum. Ternyata dibalik itu ...“

“Aku melakukan ini semata tuntutan kerja. Sebagai sales harus terlihat ramah seramah mungkin untuk menggaet pembeli.“

Aku terpaku dalam lamunanku, kini canggung mulai menggerayangi diriku. Ingin sekali mengajak ngobrol tapi takut hanya akan menyinggung perasaannya.

“Aku pamit dulu ya, Sher. Sudah sore. Aku harus kembali ke kantor,” pamitnya.

“Makasih ya, pak. Kalau ada sesuatu jangan sungkan hubungi saya.“

“Harusnya aku yang ngomong gitu ke, kamu Sherly. Ya sudah nanti beri kabar ya kalau ada masalah!“

“Siap.“

Aku memandangi punggung tegaknya yang melangkah keluar. Terimakasih ya Alla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status