Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 39: Siapa Sosok Pria Itu?
Aku tahu, Santi pasti tidak mau pergi jauh dari pelukanku. Kamu tahu nggak alasannya kenapa?"
Dion mengernyitkan dahi. Dia heran kenapa Santi bisa seperti itu kepada Aryo.
"Nggak," jawab Dion jujur.
"Sudah kuduga kamu pasti tidak tahu. Maka dari itu, cepat nikah biar kamu tahu jawabannya."
Aryo mengusap pucuk kepala Santi. Dion semakin tersulut emosi melihat tingkah Aryo yang sudah lewat batas.
"Jangan sentuh lagi Mbak Santi! Kamu dan dia tidak mahram lagi!" seru Dion.
"Apa hak kamu melarang aku!"
Dion diam seribu bahasa. Otaknya berpikir keras memikirkan jawaban yang tepat buat Aryo.
"Mbak Santi kenapa bisa ada di sini? Aku tadi sudah mencari Mbak, ternyata di sini."
"Kamu mau tahu," tanya Santi.
Santi buka suara, dari tadi ia hanya diam membisu tidak kuasa berkata-kata.
"Iya, Mbak," jawab Dion.
Flashba
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga SantiAryo tersenyum mendengar permintaan Santi."Bo-boleh dong! Kenapa tidak boleh. Menjaga dan merawatku saja sampai sembuh pasti boleh."Santi memeluk tubuh Aryo. Perasaannya sangat senang bisa kembali memeluk mantan suaminya. Walaupun Santi tahu yang ia lakukan salah. Ia berharap esok kelak, ketika bayinya lahir mempunyai orang tua yang lengkap.Flashback off"Pasti akal-akalan Mas Aryo itu. Atau Mas Aryo ada susuk atau pelet sehingga Mbak Santi luluh kepadanya.""Jaga lisanmu Dion! Aku juga tidak mau diperbudak seperti ini. Aku hanya ingin mengikuti keinginan janin yang ada dalam rahimku."Aryo tersenyum dan merasa senang, seolah-olah Santi membela dirinya."Coba kamu cari tahu sifat dan tingkah laku wanita pada saat ngidam. Pasti aneh-aneh dan macam-macam. Aku juga luluh mungkin karena janin yang ada dalam rahi
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi"Meli! Jangan meracau di sini. Aku harap kita harus damai."Meli menatap Aryo. Dia tidak mengerti apa maksud perkataan Aryo baru saja."Ma-maksudnya?" tanya Santi dan Meli serentak.Dion dan Aryo heran dan terkejut kenapa Santi dan Meli bisa serentak dengan pertanyaan yang sama."Aku harap kamu sebagai istri kedua dan Santi istri pertamaku saling membuka hati dan ikhlas menerima kehadiran masing-masing. Aku mau kita rukun dan damai dalam saru atap."Dion menghela napas dan menahan emosinya agar tidak meledak."Ma-maksudnya?" tanya Santi.Santi mencoba mencari tahu apa yang ada di dalam pikiran Aryo."Aku mau kita tinggal satu rumah dan aku bisa kok membagi waktu atau dengan kata lain, aku bisa adil kepada kalian berdua.""Tidak! Aku tidak mau di poligami. Lagi pula, kamu bukan nabi yang bisa berbuat adi
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga SantiMeli tidak kuasa berbicara untuk menjawab pertanyaan Santi. Salivanya bolak-balik dia telan untuk menetralisir rasa canggung yang lahir pada dirinya."Sepertinya aku tidak bisa menerima kehadiranmu, Mas! Biarkanlah aku yang menjaga dan merawat sendiri janin yang ada dalam perutku."Sikap Santi pada saat itu tidak jelas. Kadang dingin, kadang dia sudah membenci Aryo."Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Aryo parau."Kamu juga sebentar lagi nggak bisa berdiri tegak seperti dulu. Kakimu yang patah sangat kecil bisa pulih."Aryo heran kenapa Santi bisa mengetahui masalah kakinya. Padahal Santi baru saja datang membesuknya."Kamu jangan mendoakan diriku lumpuh selamanya. Aku tidak mau kalau perkataan kamu itu benar dalam hidupku."Aryo tergugu dan tidak bisa membayangkan kalau dirinya akan duduk selamanya di atas kursi roda.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga SantiAryo memaksa Santi agar mengajak pria itu menemui Aryo."Boleh dan tunggu saja tanggal mainnya. Jika bertemu denganmu, jangan panik dan kaget. Aku harap kamu bisa menerima kenyataan yang ada.""Kapan bisa aku mengenali pria itu?" tanya Aryo kembali.Batas kesabarannya tidak bisa diajak kompromi. Sehingga jiwa penasarannya menggebu-gebu."Tunggu saja tanggal mainnya. Mungkin tidak hari ini. Bahkan bisa saja esok, lusa atau minggu depan."Meli sudah seperti seekor anak ayam kehilangan induknya. Dia merasa kalau dirinya tidak berguna lagi. Perlahan Meli melangkah menghampiri Aryo. Dia mencabut paksa jarum infus yang ada di tangan Aryo."Sepertinya lebih baik aku mati daripada hidup tidak berarti."Meli menusuk-nusuk tubuhnya dengan jarum infus yang dia cabut dari tangan Aryo.Santi dan Dion di
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi"Kamu nggak usah teriak! Nggak bakalan ada yang mau menolongmu."Pintu terbuka, dokter dan suster datang menghampiri Aryo."Ada apa ini? Kenapa ada keributan di sini?""Meli, istri Aryo stress memikirkan biaya operasi suaminya. Itu sebabnya Meli seperti orang gila. Mas Aryo teriak minta tolong, jarum infus sudah tidak ada lagi di tangan Aryo."Dion sengaja berbohong demi menyembunyikan semua kebenaran yang terjadi."Suster tolong ambil obat bius. Kita terpaksa menenangkan Meli dengan cara dibius."Suster keluar dari dalam kamar dengan langkah cepat. Sementara dokter berusaha memperbaiki infus."Apa yang dikatakan Dion, tidak benar, Dok. Di-dia itu sengaja mau ...."Suster datang dengan nakas serseok-seok."Ini, Dok!" ucap suster yang disuruh dokter mengambil obat bius."Jangan lakuk
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarFlashback onPagi telah menyapa bumi. Suara burung terasa merdu menghibur alam semesta. Transportasi lalu-lalang membelah jalan raya."Dion, hari ini temani Mbak ke makam ayah dan ibunya Mas Aryo iya.""Nga-ngapain, Mbak?"Dion heran, padahal Santi dan Aryo sudah resmi bercerai."Aku pengen ziarah saja, sih.""Anaknya saja nggak ingat makam ayah dan ibunya. Ngapain Mbak sok rajin ziarah ke sana. Nggak ah, malas!"Dion menolak keras ajakan Santi."Sekali ini saja. Aku merasa ada yang aneh dalam hidupku.""Tu 'kan, mulai yang nggak-nggak."Santi memicingkan matanya agar Dion mau menemani dirinya."Ba-baiklah! Nanti kena ...."Dion terpaksa menerima ajakan Santi sehingga dia memasang wajah masam.Sepanjang perjalanan, Dion tidak ada sama sekali buka suara. Sebenarnya dia sangat eng
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarDion sengaja menyetir mobil dengan mengurangi kecepatan. Dia takut tidak konsentrasi membuat bahaya kepada pengguna jalan lain.Santi berusaha membenarkan duduknya. Pembicaraan ini sangat seru untuk dikupas sampai beres."Aryo itu memiliki saudara kembar. Namanya Arya."Dion memarkirkan mobil yang dia setir di tepi bibir jalan raya. Dia menghela napas sambil meregangkan tangan."Serius?!""Iya, Mbak!"Santi heran kenapa baru sekarang ia mengetahui informasi ini."Dari mana kamu bisa mengetahui itu? Apa jangan-jangan kamu mengarang bebas? Kamu itu bukan penulis terkenal."Dion tertawa mendengar penuturan Santi. Tiba-tiba, wajah Santi cemberut. Ia merasa seperti badut yang sedang menghibur anak kecil. Seketika ia teringat kepada Dhea, buah hatinya."Aku sudah jumpa langsung sama Mas Arya, ket
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarSanti melihat Dion. Perasaannya baru saja jalan, tiba-tiba sudah sampai saja.Dion melepas seat belt lalu membuka pintu mobil. Dia keluar melangkah dengan sorot matanya silau akibat sinar matahari yang panas."Ayo kita pergi, Mbak!" ajak Dion sambil memegang payung warna hitam.Santi diam seribu bahasa. Ia masih saja fokus dengan layar ponselnya.Dion dan Santi melangkah pelan menuju makam ayah dan ibunya Aryo. Dion laksana body guard yang selalu setia menjaga bosnya."Itu siapa?" tanya Santi. Matanya merasa janggal melihat sosok seorang pria sedang membersihkan makam.Dion langsung mengarahkan pandangannya ke makam yang di maksud Santi."Pasti Mas Arya, Mbak."Dion merasa resah dan gelisah. Dia langsung salah tingkah mulai menggaruk-garuk leher dan kepalanya padahal tidak ada sama sekali gatal."Assalamualaikum, Mas