Share

Bab 152

Bab 152

     

Malam ini Zea gelisah dan bingung terhadap kondisi yang tengah ia rasakan. Rasa perih, gatal, nyeri, di iringi dengan keluarnya cairan beraroma tak sedap dari area sensitif, semakin membuat kekhawatiran perempuan itu semakin memuncak.

Di samping itu, ucapan Bagas akan berita kepulangan Roni kembali ke pelukan sang Maha Kuasa, semakin menambah pilu hatinya.

     

Teringat kembali bayang-bayang wajah Roni yang dulu begitu imut dan menggemaskan. Ada setitik penyesalan menyentuh mata hati Zea. Wajah imut dan menggemaskan itu jarang sekali terkena sentuhan lembut seorang ibu. Yang ada hanyalah tatapan mata sinis dan sentuhan tangan tak bersimpati yang anak kecil itu dapatkan dari wanita yang ia panggil "Mama".

     

Dalam diamnya, ada buliran bening yang mengalir perlahan dari sudut mata. Buliran bening yang mengiringi ingatan dari masa lalu yang tak akan pernah bisa terulang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mariana Parmin
ceritanya jadi nggak fokus..aneh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status