Share

Bab 73

Bab 73 

Muka Arza merah padam melihat siapa yang berjalan tepat ke arahnya. Serta-merta Arza mematikan sambungan panggilan seluler bersama Zea.

  

"Ya Tuhaan ... lindungilah hambamu ini. Hamba mohon!" Arza berdoa penuh harap. 

     

"Mmm ... Pak George?"

     

"Mengapa kamu belum bersiap pulang? Ini kan sudah lewat jam pulang?" tanya George kaget melihat Arza masih beada di lokasi pekerjaan.

      

Arza yang sebelumnya gugup, sekarang bisa bernafas lega.

    

"Syukur. Puji Tuhan, dia tidak bertanya soal percakapanku dan Zea. Semoga saja dia tidak mendengar percakapan kami tadi." Dalam hati Arza kembali berdoa. 

     

"Mengapa mukamu kelihatan agak pucat, Arza?" tanya George heran dengan ekspresi Arza.

     

Pertanyaan itu kembali menyuguhkan rasa cemas di benak Arza. Kekhawatiran ket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Icha Permana
makin ksini gk suka crita nya...keterlaluan arza masak gorge bs percaya gtu aja ...makan hati baca nya
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gila yah makin tambah umur tambah piciknya. Heran George goblok amat jd org ndak bs bedain mn asli mn pura2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status