Share

Tiga Puluh Enam

Kebaya putih melekat indah di tubuhku. Hari ini, kedua kalinya aku mendengar seorang pria akan mengucapkan ijab kabul untukku. Air mata ini tak henti membasahi pipi saat Pak Erlan mengucapkan janji suci itu. 

"Sah."

Dada ini bergemuruh hebat. Akhirnya aku menjadi istri dari pengusaha kaya. Bersyukur setelah melewati cobaan terberat memiliki masa kelam yang membuatku lelah.

Aku mencium tangan Pak Erlan dengan takzim. Cincin emas pun sudah melingkar di jari manis ini. Acara akad nikah, tetapi sudah terlihat seperti acara resepsi.

Bahagia, itu yang kini aku rasakan. Kini, aku sudah menjadi istri dari bosku. Perjanjian pra rumah tangga, aku tidak boleh bekerja. Harus di rumah menunggunya.

"Kamu cantik," bisiknya pelan.

"Baru, tahu?" 

"Hmm ... baru, sih."

Senyumnya itu membuat aku merasa nanti malam akan merasa sangat lelah. Belum lagi alis yang dia naik turunkan. Aduh, rasanya akan menghadapi singa lapar. Setelah aca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status