Share

Bab 51

Setelah kejadian lamaran mendadak itu, hari berlalu dengan apa adanya.

Tidak semua hari berjalan dengan baik. Tapi, pasti ada hal baik di setiap harinya. Seperti halnya hari ini. Melihat Sinta yang begitu antusias mendengarkan ceritaku, itu juga satu kebahagiaan tersendiri bagiku.

Ia yang belakangan sering mencemaskan kondisiku, kini terlihat tersenyum lega. Senyum yang dengan cepat menjalar padaku. Ia yang banyak mengajarkan aku cara bersyukur, sebab ia tak seberuntung aku, yang memiliki keluarga lengkap.

"Selamat ya, Na. Aku ikut seneng dengernya," ucap Sinta sungguh-sungguh. Ia lantas memelukku. Lama. Aku bahkan dapat melihat kaca-kaca bening menghiasi bola matanya.

"Makasih, ya, Sin."

"Sama-sama. Terus, si Bapak ini gimana, dong?"

"Bapak yang mana?"

"Yang itu." Ia mengisyaratkan ke sebuah ruangan di mana Pak Hanan berada.

"Ya, nggak gimana-gimana. Emang maunya gimana?

"Tadinya, aku udah seneng dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status