Share

47. Aku menunggumu

Part 47

"Tidaaaakk .... Biaaaannn!"

Dari kejauhan terdengar suara sirine mobil.

"Ada yang datang, cepat kabur!" teriak salah seorang preman itu. Mereka lari kalang kabut, kabur ke balik semak-semak. Entah datang dari mana akupun tak tahu.

Aku menghambur ke arah Bian, memeriksa napas dan denyut nadinya. Syukurlah masih ada embusan napas yang keluar dari hidung.

Darah mulai mengalir bercampur dengan air hujan yang membasahi tubuh kami.

"Bian, bertahanlah."

Sesekali terdengar suaranya yang merintih. Gegas aku ke tengah jalan raya, berusaha menghentikan mobil yang lewat. "Pak, tolong kami, Pak!" teriakku lagi.

Laju kendaraan itu berhenti, sebuah mobil polisi yang tengah berpatroli. Pria berseragam coklat itu keluar dari mobilnya dengan sebuah payung di tangan.

"Mbak, ada apa? Kenapa ada di tengah jalan?"

"Pak, tolong kami, Pak. Kami habis dirampok. Emmh dia ..." Aku menoleh ke tempat dimana Bian berada.

"Calon suami saya kesakitan, Pak. Tadi dikeroyok sama preman-preman. Saya mohon to
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rindhie
Koq dr. Ardhy gak ngundang Arini ya ? kasian patah hati,
goodnovel comment avatar
Padilah Mohd Dan
Yes.. Yes fabian sama ariani ............️
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status