Share

61. Bicara Serius

Ammar melajukan motor matic dengan sangat santai, ia sengaja menutup helm agar tak dilihat orang lain kalau bibirnya sedang melengkung akibat senyum yang sulit diredupkan.

Ia lihat jarum indikator bensin sudah jatuh ke huruf E, yang berarti emergency atau darurat. Ammar berbelok ke toko yang menyediakan bahan bakar ecer. Membuka helmnya dan memanggil pedagang.

"Isi penuh ya, Pak."

"Mas Ammar mau kemana, tumben pakai motor sendirian? Oya, kemarin Pak Joko mencari Mas Ammar lho, tapi ndak ketemu." Kata pemilik toko yang tangannya trampil menuangkan bensin ke teng motor.

Ammar masih berada di komplek kelurahannya, jadi sudah menjadi hal biasa kalau semua warga satu kelurahan mengenali wajah dan tahu namanya. Tidak heran. Beda lagi dengan Ammar yang hanya mengenal beberapa gelintir orang saja.

"Pak Joko? Rumahnya dimana, Pak? Ada perlu dengan saya apa bagaimana?"

Pria berkacamata minus itu menaruh selang bensin pada tempatnya, lalu kembali berbalik dan menerima uang dari Ammar seraya menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggra
Ammar msih GK bwrubah..cemburuan pdahal kan jelas² Ayudia GK da hbungan apa² LG ma dia...tp tetap aja cemburu kalo ada cowok yg Deket ma Ayudia..kalo cwok lain GK boleh dkt ma Dia hrusny Ammar sadar emang dia tub siapany Ayudia..pcar bkan suami bukan...mantan iyaaa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status