Share

Bab 118 Luna Meninggalkan Rumah

Keesokan harinya...

Seperti kegiatan rutin tiap pagi, mereka berkumpul mengitari meja makan untuk sarapan.

Pagi itu, Angel sudah terlihat manis. Dengan kuncir kuda dan poni menggantung kegemarannya.

Ting Ting Ting!

Ia membuat kegaduhan -- memukul piring dengan sendok garpunya.

Seno sedikit terganggu. Ia tidak suka kebisingan akhir-akhir ini. Dan menyuruh Angel menghentikannya.

"Bisa tidak -- kamu tidak riuh sendiri! Opa sedang pusing."

Angel meletakkan sendok garpu dibantu Luna meletakkan kembali di atas piring. Wanita itu dengan sabarnya melayani Angel. Sesuai kemauannya, Luna menyuapinya perlahan.

William tersenyum melihat mereka. Bukan ia sudah melupakan Nilam istrinya, namun setidaknya Angel masih bisa bahagia karena wanita disampingnya itu.

"Lun-" sapanya terhenti -- cepat ia memperbaiki kesalahannya. "Nilam, aku juga mau disuapin. Boleh dong!"

"Lun? Lun siapa maksud, Papa?" Angel berpikir keras.

Dengan letakkan satu jari telunjuk tangan di pelipisnya.

Setelah ia membuat Willy,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status