Share

Janji

Dewa yang tengah menikmati rokok di tangannya melihat Harun yang baru datang dari kampung. Sudah sebulan belakangan ini wajahnya kiam cerah. Aura ketampanannya semakin betambah.

“Ngerti gitu kamu tak jemput to, Run.” Dewa menyambut Harun yang tengah mengatur pernapasannya.

Harun tersenyum sekaligus melirik Dewa yang tengah menghembuskan napasnya dan diikuti dengan asap mengepul dari hidung dan mulutnya.

“Wajahmu semakin kesini kenapa semakin tampan, sih, Run?”

“Sedang wajahku kenapa begini-begini saja?” Dewa menunduk di tangannya memainkan sebatag rokok.

Harun tertawa dengan keras mendengar ocehan Dewa sedangkan hanya menanggapi dengan cemberut.

“Kamu nggak pengen pulang?” Harun mengalihkan pembahasan. Ia ingin sekali menyentuh hati sahabatnya. Dewa melirik Harun yang tengah bersiap membaringkan tubuhnya di kasur tak jauh darinya.

“Aku belum ingin pulang, Run.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status