Share

Bab 66

Maman cukup senang dengan distribusi bahan baku yang ada saat ini. Setiap mesin prosesing sudah punya stock untuk diolah, setidaknya sampai sesi terakhir sebelum jam pulang kerja.

Setelah memastikan semuanya sudah aman, Maman kemudian berjalan keluar dari bagian prosesing. Tiba-tiba...

"Aku minta maaf, Pak Maman!." Pria yang tadi berdebat dengan Maman saat pengaturan bahan baku di bagian prosesing saat ini duduk bersimpuh di depan Maman.

"Kenapa kamu?." Maman bertanya dengan dingin.

Maman tahu kenapa pria ini berlutut, namun ia berlagak tak tahu apa-apa. Ia juga sudah tak peduli dengan keadaan pria tersebut.

Pada saat ini, pria itu bersimpuh dengan lemas sambil terisak. Sebuah pemandangan yang memalukan bagi seorang pria.

"Mengapa kamu menangis?." Maman menatap pria itu dengan heran.

"Maafkan aku Pak, aku...aku...tidak tahu kalau Pak Maman bisa memecat saya...tapi tolong jangan pecat saya!. Kata pria itu disela-sela Isak tangisnya.

"Aku tidak suka dengan pemimpin yang tidak peduli de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status