Share

Bab 75. Secercah Harapan

Kerlipnya bintang di malam hari, menambah keindahan langit yang telah menggelap sempurna, di temani oleh indahnya sinar dari sang rembulan yang berbentuk setengah lingkaran, menunjukkan sinarnya menyejukkan mata.

Bersama dengan sepoinya angin di malam hari, masuk ke dalam jendela kamar Abian yang terbuka, hanya tertutup gorden bermotif garis berwarna hitam putih, menambahkan dinginnya suasana kamar yang telah di kuasai oleh dinginnya AC.

Terlihat si empunya, Abian yang sedang duduk bersandar di sandaran ranjang, menselonjorkan kakinya ke depan, sembari membelai lembut puncak kepala Adiknya yang sedang berbaring di atas ranjang, menjadikan pahanya sebagai bantalan.

"Kenapa harus nunggu besok ke Dokternya? harusnya hari ini setelah Tante Vita memberikan informasi mengenai Dokter Rina," kata Abian.

Sudah mengetahui kondisi adiknya dari cerita Mamanya sewaktu dirinya pulang bekerja, menggelengkan kepala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status