“Yah, tanpa bertanya aku tahu kau pasti menemukannya,” ucap Halbert percaya. “Lalu, jangan lengah! Apa pun yang terjadi,” peringat Halbert pada Noah agar tidak lengah dalam bertindak meski Duke sudah dalam keadaan terikat.Selagi Noah mencari bukti perdagangan itu. Halbert pun merasa bahwa Duke Ansh takkan memberitahukannya semudah itu. Masih ada banyak hal yang ingin ia tanyakan, tapi entah kenapa amarah selalu berada tepat di depannya. Setiap kali memandang Duke Ansh yang telah melanggar aturan, perasa Halbert jadi kacau. Kepalan tangan kanannya selalu berusaha untuk mendarat di wajah Duke, tapi ia tahu bahwa tindakan itu takkan membuatnya lebih baik. Ada di saat-saat tertentu Duke Ansh berdecak kesal. Lantaran semua hal yang telah ia buat susah payah kini akhirnya akan jadi hancur. “Tak aku sangka membodohi Tuan Noah adalah hal mudah. Tapi jika itu tidak ada dirimu, hei, orang asing!” pekik Duke Ansh, yang mendadak melonjak. “Terserah apa katamu. Itu tidak akan membuatku marah.
Duke Ansh melakukan perdagangan bisnis yang ilegal. Bersama dengan rekan kerjanya yang terlihat tidak waras, mereka berdua sempat mengakui bahwa ada yang membantu sehingga tindakannya tidak diketahui selama dua bulan ini. Siapa orangnya, tampaknya Halbert sudah punya dugaannya sendiri. Sementara Noah mencari bukti nyata berupa dokumen, setelah menemukannya, terjadi sesuatu yang di luar dugaan. “Kemarilah kau! Dan bunuh mereka berdua!”Tiba-tiba saja Duke Ansh berteriak pada seseorang. Tak berselang lama kemudian, datang seorang pria bertelinga panjang dan berkulit coklat matang dengan mendobrak pintu hingga rusak. “Baik, Tuan.”Elf itu menjawabnya dengan tegas. Sesuai perintah, ia pun benar-benar menyerang Halbert dan Noah.“Jadi, ini yang kau keluarkan? Duke Ansh.”“Hahah! Jangan kau kira aku akan diam saja seperti sebelumnya. Kalian takkan bisa menang darinya, jadi terima kematian kalian berdua!” pekik Duke Ansh. Pikiran Duke Ansh sudah tidak bisa diajak bicara lebih dari ini.
Duke Ansh telah dipermalukan dari ujung rambut hingga ke ujung kukunya. Tak mungkin ia merasa tidak malu setelah semua ini terjadi. Kenyataannya, ini jauh lebih memalukan jika dibandingkan dengan ditangkap langsung oleh bawahan Yang Mulia Raja Eadric. Sudah banyak penduduk yang berkerumun di sana. Ada penduduk biasa dan juga ada bangsawan di sekitar, mereka hanya sekadar melirik seakan merasakan malu yang sama.“Benar-benar tidak tahu malu. Ternyata Duke Ansh menjadi penguasa wilayah ini karena perdangangan manusia?”“Dia memang tidak waras. Tapi siapa yang melakukan ini?”“Hihi, biar tahu rasa. Ini pasti karena kesalahan yang dia buat. Ini jelas setimpal.”Banyak orang berpendapat bahwa Duke Ansh sudah tak lagi layak diperlakukan sebagai seorang bangsawan. Setelah mengkhianati kerajaan, bahkan Raja sendiri, ia juga mengkhianati kepercayaan orang-orang sekitar karena tindakannya sendiri.'Kalian semua! Menjengkelkan! Argh!!!' Kemarahan yang tidak berguna, Duke Ansh hanya bisa berteri
Setiap kali Halbert bertanya pada seseorang mengenai Gaston Bruke, pasti mereka memiliki alasan tertentu sehingga sulit mengatakannya. Seperti saat berhadapan dengan Penyihir Api, Farel Branson. Sesuatu terjadi kepadanya, ia mengalami serangan panik seolah ia memiliki penyakit itu sejak awal namun sebetulnya tidak. Itu terjadi hanya ketika seseorang menanyai soal Gaston. Lalu, terjadi hal yang sama pula pada Diana. Wanita itu sendiri yang mengatakan akan melakukan apa pun asal nyawanya selamat, namun meski begitu pertanyaan mengenai Gaston juga sulit dijawab olehnya.Hal tersebut membuat Halbert berpikir bahwa Gaston ingin menyembunyikan keberadaannya, namun tidak lama kemudian pikiran itu jadi mudah disangkal oleh diri sendiri saat setelah kemunculannya di ruang tahta dengan pedang teracungkan pada leher Yang Mulia Raja Eadric. 'Tindakannya seolah memancing sesuatu, ataukah itu karena diriku? Karena dia sadar siapa yang membunuh rekannya?' Hari itu Halbert berpikir seperti ini dal
Dengan saling berpagutan bibir, keduanya menjalin sebuah kesepakatan melalui sihir gelap. Pengkhianatan akan mustahil terjadi setelah tanda sebagai budak sekaligus majikan masih ada di tubuh mereka.“Berhubung sudah begini. Aku ingin bertanya padamu.”“Bertanya? Boleh saja. Apa pun akan jawab,” ucap Rose dengan santai. “Ke mana Gaston pergi saat setelah bertemu denganmu?” tanya Halbert. “Ke timur. Dia pergi ke arah timur, aku tidak tahu lebih tepatnya ke mana, selain ke arah timur itu sendiri,” jawab Rose.“Ke timur? Begitu.”“Kalau begitu, karena kau sudah bertanya dan aku memberimu jawaban. Maka sekarang giliran aku, bisakah kau ikut denganku? Atau mungkin sebaliknya?” Rose balik bertanya.“Boleh saja. Terserah kau. Yah, mungkin akan lebih baik jika aku ikut denganmu saja.”“Baiklah. Sampai saat itu, tunggulah aku.”“Ya? Tapi apa yang kau butuhkan dariku? Sampai harus membuatku harus ikut denganmu? Padahal sebelumnya aku pikir kita akan jarang-jarang bertemu,” pikir Halbert.“Pert
Komandan Earl yang merasa aneh saja, setelah kedatangan Noah dengan pertanyaannya yang berhubungan dengan Gaston lantas datang ke istana dan melaporkan hal itu pada Yang Mulia Raja Eadric.“Yang Mulia, sebenarnya apa yang Anda sembunyikan?” tanya Earl.“Ternyata Noah sudah kembali? Kapan? Kenapa dia tidak datang dan melaporkan? Aku belum mendapatkan kabar darinya maupun dari Duke Ansh sendiri,” ujar Raja yang tidak mengindahkan perkataan Earl sama sekali.“Yang Mulia?”“Yah, sudahlah. Mungkin dia menemukan kesulitannya tersendiri sehingga harus menunda pelaporannya. Tapi aku berharap segera bertemu dengannya. Mau bagaimanapun aku sedikit cemas.”“Yang Mulia?”Sedari tadi Raja Eadric selalu mengoceh sendirian. Sementara Earl berusaha untuk membicarakan hal penting justru terasa seperti sengaja diacuhkan oleh Raja.“Oh, ya. Komandan Earl, bagaimana dengan pembangunan ulang pada pemukiman rakyatku?” tanya Raja.“Ya. Semua sudah diurus dengan baik, Yang Mulia Raja.”“Kali kita pertama men
Earl menelan ludah dan berkata, “Lalu bagaimana dengan saya?” Earl berharap akan ikut dengan Noah untuk mencari jejak Gaston.“Apa maksudmu?”“Ijinkan saya untuk ikut dengan mereka!” pinta Komandan Earl dengan serius.“Tidak boleh.” Namun Raja langsung menolaknya mentah-mentah. “Kenapa Yang Mulia Raja?!”“Karena aku membutuhkanmu di Kerajaan ini. Dengarkan ini Earl, aku tidak ingin ada sergapan lagi. Karena itulah kuminta kau untuk tetap berada di sini untuk mewaspadai serangan yang mungkin akan datang.”Bercampur kenyataan, sebuah kebohongan terselip guna memanfaatkan sesuatu hal. Baik Raja Eadric, Komandan Earl, dan Noah sendiri, mereka bertiga merasakan hal yang sama. Pria itu adalah Halbert Stanley, orang yang diincar adalah pria itu sendiri. Dengan begini, perintah Raja pada Noah untuk memburu Gaston adalah untuk memancing umpan. Namun, karena ini adalah berhubungan dengan sihir gelap, mereka takkan tahu apakah Kerajaan akan di serang lagi atau tidak. Karena sihir gelap adala
Rambut hitam, petarung, pedang perak. Ciri-ciri ini adalah Gaston Bruke. “Cermin ini aku berikan untukmu. Lalu, dia!” Rose kemudian menunjuk ke arah bawah di seberang tempat duduknya, usai ia keluar dari ruangannya. “Dia adalah bangsawan yang tadi menghampiriku. Aku sempat mengingat topeng yang dia pakai.” “Oh, begitu. Tapi apa alasanmu memberikan cermin ini padaku?” tanya Halbert. “Siapa yang tahu kau membutuhkannya. Anggap saja hadiah karena telah menerima perintahku.”“Berhubung aku sudah memenangkan pertandingan pertama. Ada hal yang ingin aku perintahkan padamu.”“Aku sangat menantikannya. Apa itu?”“Awasi semua orang di sini. Perhatikan sekitar jika ada yang aneh.”“Oh, itu mudah!” Menduga bahwa Gaston berada di sini, membuat kewaspdaan Halbert semakin meningkat. Ia lekas pergi ke ruang tunggu, tempat di mana para petarung ada. Dengan serba kayu, serta pasir pengganti lantai. Rasanya cukup sejuk tapi tetap terasa menyeramkan apabila duduk bersama dengan para petarung lainn