Share

Istana Adijaya

“Mau apa?” desak Anin. “Ini masih pagi ya, jangan berbuat yang aneh-aneh,” lanjut perempuan cantik itu seraya melepaskan tubuhnya dari kungkungan tangan Harris.

“Aku mau mengucapkan terima kasih karena sudah menyiapkan semuanya dan sudah secantik ini,” jawab Harris. “Kan kemarin aku sudah berpesan, jangan berpikiran macam-macam, sayang,” goda Harris. Ia kemudian melepaskan pelukannya, membuat Anin bernafas dengan lega.

“Aku mau ke makam Bhama, Mas,” kata Anin memberitahu rencananya.

“Aku antar ya,” timpal Harris sebelum menyeruput teh buatan Anin.

“Kamu ‘kan harus ke kantor, Mas. Aku bisa berangkat dan pulang sendiri, keadaanku sudah baik-baik saja,” sahut perempuan itu, ia tak mau merepotkan Harris lagi.

“Lagipula aku juga kangen dengan anak itu,” balas Harris. Anin akhirnya menyerah, ia bersedia untuk diantar Harris mengunjungi makam anaknya. “Sepertinya aku lupa bila

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status