Share

11. PENGUNTIT

Irene masih berusaha mengintip pada celah kecil. Pandangannya yang terbatas, membuat dirinya tidak mengetahui dengan pasti siapa dua perempuan yang masuk ke ruangan Juna. Terlihat ada satu orang perempuan yang sedang sibuk dengan bingkai lukisan yang mengarah tepat ke meja kerja Juna.

“Cepetan,” bisik seorang perempuan yang tak begitu nampak oleh Irene.

“Sebentar, dikit lagi, cuy,” timpal perempuan lain yang sedang sibuk dengan sebuah barang di tangannya.

Irene menyipitkan mata, ketika perempuan dengan berbalut kemeja bercorak bunga sedang menempelkan sesuatu pada bingkai lukisan. Dia menyipitkan mata dan masih mengintip pada celah kecil.

“Loh, bukannya itu?” gumamnya kecil.

Dug.

“Aww,” ringis Irene nyaris tak terdengar.

Saking terkejutnya, Irene tersentak dan mengakibatkan kepalanya membentur meja kerja Juna.

“Apaan, tuh?” kaget perempuan berbalut kemeja bunga-bunga.

“Udah, cepet buruan!” ajak perempuan lain, “nanti keburu Pak Juna datang,” imbuhnya.

Karena misi mereka sudah berhasil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lauwsiokhiang
ya bgs, terjadi secara kebetulan... smg tetap hot ya
goodnovel comment avatar
Lauwsiokhiang
sy senang critanya... smg hingga akhir nggak bosan ya.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status