Share

140. TIDAK BERHAK BAHAGIA

Plak!

Dengan emosi memuncak, Irene melayangkan sebuah tamparan keras pada Juna. Saking kerasnya, wajah Juna sampai terpental ke arah kanan.

“Kenapa? Kenapa kamu nggak punya pemikiran begitu sebelum kamu melakukannya, Jun?” tanya Irene dengan suara yang gemetar, “apa kamu beranggapan kalau aku pasti tidak akan pernah mengetahui dengan apa yang kamu perbuat?” imbuhnya.

Pandangan Irene sudah terasa buram sekarang. Matanya sudah dipenuhi air mata, yang dalam detik berikutnya menetes—membasahi pipinya.

“Anggapanmu salah, Jun. Tuhan masih memihakku, dan menunjukkannya tepat di hadapanku!” tegas Irene.

Juna hanya diam, dia tidak bisa menyanggah ucapan Irene sama sekali. Karena apa yang baru saja dikatakan Irene itu adalah benar. Saat itu, pikiran Juna masih diselimuti oleh nafsu birahinya. Dia tidak bisa berpikir jernih.

“Ah, sial! Padahal aku udah janji pada diriku sendiri untuk tidak pernah menangisi masalah ini lagi,” ucap Irene, yang kemudian menghapus air matanya dengan kasar.

Tiga tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dian Zulfitri Damayanti
crazy up dong Thor, nanggung nih
goodnovel comment avatar
mayuunice
affh iyh? wkwkwk
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
cerita tinggal copas aja kenapa di batasi bab nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status