Share

49. Rencana licik Nina.

Sudah hampir tiga jam aku berkeliling mencari sebuah alamat yang dengan susah payah aku dapatkan. Kepala ini sudah mulai nyut-nyutan merasakan panasnya terik matahari yang begitu membara di atas kepala.

"Apa ini tempatnya?" tanyaku pada diri sendiri seakan tak percaya. Sambil menepikan mobilku. Aku mengedarkan pandangan mataku, menelisik satu-persatu rumah yang ada di lingkungan ini. Begitu kumuh dan sempit dan bau.

Aku heran kenapa ada orang yang tahan tinggal di lingkungan yang lebih cocok disebut kandang hewan ketimbang rumah. Kulit halusku terasa gatal. Tanganku pun tak henti-hentinya mengibas-ngibas di depan muka untuk menghalau bau tak sedap yang masuk ke dalam penciumanku. Celakanya aku tak membawa tissue atau sapu tangan saat tiba di tempat ini tadi.

Setelah bertanya pada bapak-bapak di ujung gang aku akhirnya tiba di depan sebuah kontrakan yang sangat kecil. Mobil aku tinggal di ujung gang sana. Karena gang ini begitu sempit. Bahkan satu mobil satu tidak dapat melewatinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status