Share

Jalan Buntu

"Tak ada waktu untuk berpikir, jumlah korban akan terus bertambah, jika kita mengulur waktu!"

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Jangan diam saja. Teruslah menyerang, sembari berpikir dan mencari kelemahannya!"

Ya, bagaimana Utar tak kesal melihat tingkah Sadarga. Karena sedari tadi Sadarga belum juga melakukan perlawanan seperti yang dilakukannya. Pria ini malah sibuk berteriak dan menyuruh semua orang untuk berkumpul di satu titik. 

Untung saja Sadarga tak memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain.

Andai ia tahu bahwa Utar sedang menaruh kesal padanya. Entah apa yang akan di lakukan Sadarga?

Namun, apa yang dilakukan Sadarga ternyata bisa lebih berguna ketimbang ia harus melakukan pertempuran secara langsung.

"Menurutku, ada benarnya juga anak itu. Tak ada gunanya kita terus melayani mahluk aneh itu! Lebih baik kita selamatkan diri saja, sambil memikirkan cara mengalahkan mahluk itu," tegas seorang pria bertubuh kekar. Pr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status