Ketiga orang itu telah banyak memakai jurus, akan tetapi belum ada tanda-tanda dari guru dan anak murid untuk menyerah.Pedang Galuh Tapa menyerang dengan cepat dan mematikan, jika terkena serangan pemuda ini, tentu sangat membahayakan nyawa lawan tarungnya.Jurus-jurus pedang itu disambut Ki Santa dengan jurus yang sama, dan menimbulkan ledakan yang hebat hingga membuat bebatuan yang disekeliling mereka hancur berhamburan dan menjadi puing-puing kecil.Sehingga menimbulkan asap hitam yang menyelimuti dataran bukit tengkorak, asap tebal sangat mengganggu penglihatan mereka, hingga Ki Santa menyerang kedua anak muridnya.Lalu kemudian guru dan murid kembali saling serang, mereka mulai mengganti serangan dasar dengan serangan yang kuat, akan tetapi Kinanti berhenti bertarung karena tenaganya sudah terkuras dan lebih memilih istirahat, dia hanya memilih menyaksikan pertandingan Galuh Tapa dan gurunya.Namun Galuh Tapa dan Ki Santa tetap melanjutkan pertarungan mereka.Hingga pada akhi
Setelah genap empat tahun Galuh Tapa dan Kinananti berada dibukit tengkorak, sepasang pendekar muda ini, berniat pamit meninggalkan tempat itu.Galuh Tapa dan Kinanti, merasa ilmu yang mereka pelajari sudah cukup baik.Jadi mereka berdua memutuskan akan segera pergi mengembara untuk membantu orang-orang yang lemah.''Eyang guru, kami berdua mohon pamit, ''ucap Galuh Tapa.'' Aku mengizinkan kalian berdua, tapi ingat pesan guru, jadilah orang yang suka menolong sasama.Hingga akhirnya sepasang pendekar muda itu mencium tangan gurunya dan pergi meninggalkan tempat itu.Jika mereka berjalan kaki tentu akan memakan waktu berhari-hari untuk sampai kewilayah fasema lebar.Sehingga Galuh Tapa dan Kinanti lebih memeilih memanggil temannya yaitu burung Rajawali, dengan seketika burung besar itu telah tiba dihadapan mereka.Lalu sepasang pendekar muda itu naik diatas tubuh burung itu, dan Rajawali langsung terbang tinggi, membawa mereka berdua, meninggalkan Bukit Tengkorak.Setelah beberapa j
'' Bagus, sekarang kita seimbang, '' ucap Jarga, '' ini bukan masalah bagi kami, maju kalian akan kuperlihatkan kehebatan kami berdua. '' sambung Darga dengan lagak sombongnya.Sehingga dengan cepat Kinanti segera menyerang dengan mengeluarkan jurus Sisik ular yang beracun, beberapa serangan itu mengarah ketubuh Jarga.''awas, Darga dengan cepat mendorong Jarga, sedikit menjauh dari serangan itu, sisik ular beracun hampir mengenai dirinya, '' Kau tidak bisa membaca serangan wanita itu, karna kelingahanmu bisa membuatmu hampir celaka, biarkan wanita ini aku yang menghadapinya. '' sorak Darga.Jarga dengan sedikit kesal kepada Darga, sebab dia yang terbiasa tenang dalam berbagai kondisi, tidak pernah tepikir olehnya, dia harus diselamatkan oleh Darga, setelah dia berkata sombong pada lawannya.Lalu Darga menyerang terlebih dahulu, dengan mengeluarkan belati kecil yang dikeluarkan dari baju jubahnya yang gelap.Lalu belati itu terbang berbenturan dengan beberapa sisik ular beracun,
Sisik ular beraacun yang digunakan oleh Kinanti sangat kuat, bahkan sekarang tinggal menunggu waktu hingga kelumpuhan datang kepada Darga, karena ini termasuk ilmu yang bebahaya yang dimiliki Kinanti.Jarga Melihat Darga yang agak kesulitan berjalan, dan tidak ada kesempatan jika sempat pergi dari tempat itu, tapi Galuh Tapa tidak akan melepaskan mereka bertiga dengan muda, Jadi Jarga berniat menjadikan Darga sebagai umpan.Disisi lain Darga telah banyak mengeluarkan tenaga dalam kepada kakinya yang terkena racun, sekarang terlihat warna hitam pekat pada bekas sisik beracun.Darga berusaha dengan sekuat jiwa menahan racun itu, dia tidak telalu paham tentang penangkal racun, tapi dengan dikerahkan tenaga dalam ke kakinya, mungkin bisa menangkal racun itu hingga bisa bertahan selama dua jam lamanya sebelum menjalar kedalam organ jantung.Namun jika dia masih sempat hidup, sempat terlintas dalam benahnya, ''mungkin hanya ada satu cara, Darga masih memikirkan rencananya sembari meng
Disisi lain Galuh Tapa dan Kinanti pergi dari tempat itu, karena Jarga telah tewas oleh amukan pedang pusaka lintang Kuning, mereka kembali menuju kerajaan Fasema untuk menemui sang raja yang bernama Jagat Satria.Galuh Tapa dan Kinanti berniat pergi kewilayah kerajaan itu, sebab mereka berdua sudah lama tidak bertemu dengan orang-orang kerajaan, terurtama raja Jagat Satria.Tanpa menunggu lama mereka berdua segera berangkat ketempat itu.lalu sepasang pendekar muda ini segera berangkat, mereka lebih memilih terbang, sebab kalau mereka berjalan kaki mungkin bisa memakan waktu lima jam untuk sampai kesana, sedangkan jika mereka terbang hanya memakan waktu kurang dari satu jam.Jadi Galuh Tapa dan Kinanti lebih memilih untuk terbang.Hingga dalam waktu sekejap Galuh Tapa dan Kinanti telah tiba dikerajaan yang mereka tuju, sepasang pendekar muda ini disambut dengan baik oleh orang-orang kerajaan.Terutama oleh seorang panglima kerajaan Fasema lebar, kedatangan mereka berdua disambut ha
Setelah sang surya mulai berada diatas kepala, Jagad satria mulai menyelesaikan meditasinya, sekitar sepulu persin dari tenaga dalamnya sudah kembali, dan itu lebih dari cukup untuk membawa Ayu Andira terbang menuju kepengungsian.Lalu dia menyapu pandangan hitam, mencoba merasakan jika ada energi hitam yang ada didekatnya, akan tetapi tidak ada, kemudian menghampiri Ayu Andira yang sedang bermain kerikil kecil yang ada ditepi sungai.'' Sekarang ini sudah saatnya kita kembali, '' ucap Jagat Satria, '' kita tidak mempunyai waktu yang tersisa, mungkin kelompok Kelabang Iblis, juga menyiapkan pasukan untuk menyerang lembah teratai putih, sebelum hal itu terjadi kita menyerang mereka terlebih dahulu, sambung pemuda itu.'' Akan tetapi tenagaku belum kembali, karena aku tidak memiliki kemampuan menghimpun tenaga dalam waktu secepat dirimu, '' ucap Ayu Andira dengan nada rendah.Mendengar ucapan wanita itu, lalu Jagat Satria tanpa mendapat izin dia langsung menggendong Ayu Andira terbang
'' Jika kalian ingin berdoa, berdoalah hari ini, sebab besok kita akan mengambil negeri kalian kembali, akan merebut apa yang telah mereka ambil dari kalian, nyawa keluarga dan harta, balaskan dendam pada perang besok malam, dan jika kita mati, maka matilah dengan bangga, karena mengambil kembali negeri yang kita sayangi, ''ucap Jagat Satria sembari memberi semangat.Sehingga orang yang mendengar bergetar seluruh jiwanya, hingga orang yang sedikit takut menjadi berani berjuang, tentu saja yang dismpaikan Jagat Satria semuanya benar.'' Kalian dengar, '' Lanang Hitam berteriak, berikan nyawa kita, panah dan pedang kita untuk pertempuran besok, jika kita mati, matilah dengan rasa bangga.Lalu Jagat Satria memandang pasukan yang hanya berjumlah lima ratus berjalan dengan pelan meninggalkan lembah teratai putih, menuju kelabang Iblis mereka tidak berjalan lewat jalur hitam , karena jalan itu sudah tertup.Namun sebagai gantinya mereka menuruni dua utas tali besar yang telah dibuat o
Sekarang Jagat Satria sudah berada pada pusisinya, yang hanya berjarak seratus meter saat ini dari reruntuhan.Mereka sudah bersiap-siap untuk menyerang pasukan lawan.Selasih sesekali menelan ludahnya, Cagar Alam mencoba menenangkan gadis itu meski usahanya tidak berhasil.Setelah senja mulai remang-remang dengan warna berat, yang berganti suara nyaring dari jangkrik, hutan saling sahut-menyahut.Semua rencana dan strategi telah disusun dengan rapi. Jika gagal maka banyak nyawa yang akan dipertaruhkan disiniJadi Jagat Satria yang dibantu Ayu Andira mengomandoi untuk melakukan penyerangan.''Kau harus melakukan apa yang aku suruh! ''ucap Jagat Satria.''Baiklah aku akan tunggu perintah darimu kakang,''jawap Ayu Andira sembari menunggu komando.Jagat Satria meminta Ayu Andira mengeluarkan satu bubuk hitam untuk menembak kannya diatas langit kelompok Kelabang Iblis.Hingga membuat ledakan yang pertama terdengar keras, hal itu pertanda untuk bersiap dan juga ciri bahwa Jagat Satria s