Bab 59. Pertempuran di kota 1000 tanggaLing nekat melompat masuk kedalam kandang singa, sekarang ia dicengkeram oleh pemimpin sekte gajah yang tidak lain adalah Eros si kapak kematian. Perlahan mata tertutup kehilangan kesadaran akibat nafas terlalu sesak, aura ganas menyelimuti tubuh Ling membuat Eros melepaskan cengkraman."Kekuatan apa ini!" Ling melayang di kehampaan menghilang dari pandangan lalu muncul di hadapan pemimpin sekte gajah. Disisi lain semua orang berlari ingin menjebol gerbang kota, langkah semua orang terhenti saat merasakan kekuatan besar."Cepat sekali!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Gerbang kota terbuka memperlihatkan satu sosok terbaring memuntahkan seteguk darah segar "Mundur…!" perintah Tetua Qin Yang melihat Ling kehilangan kesadaran"Dia kenapa?" "Cepat menjauh!" bisik Qin Chen "Jenderal kita mengerikan!"Semua orang mundur menjauhi gerbang kota, mereka melihat Jendral muda melayang di kehampaan dengan tatapan membunuh. Pemimpin sekte gajah berlari mem
Bab 60. Latihan PrajuritSemua orang sudah kembali ke ibukota dan sekte masing-masing, kota 1000 tangga sudah berhasil direbut. Setelah berhasil merebut kota, tidak membuat semua orang bangga atau merasa senang, konflik terjadi membuat beberapa pihak saling memalingkan wajah. Keluarga kerajaan juga sudah kembali bersama Jendral Ling dan pasukannya. Di halaman kediaman, Ling duduk di teras rumah meracik pil obat bersama Leona, tidak berapa lama pil mata naga kualitas menengah berhasil dibuat."Wah… pil mata naga!""Iya, ini pastinya mahal!" "Ini buatmu satu, aku satu-!" ucap Ling terdiam melihat satu butir pil tersisa"Kirimkan saja kepada Qin Chen pil itu, tapi jangan beritahu kalau pil itu darimu!" "Baiklah!" Ling memasukan satu pil mata naga di dalam peti kecil, setelah itu meminta prajurit mengirimkannya kepada Qin Chen di kota 1000 tangga, ia juga memberitahu untuk tidak menyebutkan nama pengirim. "Baik Jendral… tenang saja!" "Terimakasih!" "Ayo kita berkultivasi dulu, beso
Bab 61. Keris keuangan ( kerajaan bulan sabit )Semua prajurit berhasil melakukan tugas yang diberikan oleh Jendral Ling, pil mata naga di bagikan kepada semua prajurit sebagai hadiah pencapaian. Leona berjalan menghampiri kekasihnya, ia memberitahu kalau sebentar lagi ada pertemuan antara keluarga kerajaan. Dua sosok berjalan menuju aula utama, mereka bertemu dengan Putri Liu mengenakan gaun putih."Hei… ayo kita ke aula!" teriak Putri Liu"Ayo!" Ling melihat ke arah sosok cantik "putri, menurutmu ada pertemuan apa?""Aku juga tidak tahu, tapi ini menyangkut kepentingan kerajaan!""Em!" Semua orang sudah berkumpul di aula pertemuan, disana juga terlihat penasihat Raja yang bernama Hua Bi. Satu-persatu hidangan disiapkan, Leona mencoba melihat hidangan yang disajikan pihak kerajaan, saat itu juga dia tahu apa yang akan dibahas di pertemuan sekarang. Tanpa basa-basi, Ling menikmati makanan yang sudah disediakan."Keluarga kerajaan sedang krisis sumberdaya, mungkin juga keuangan!" bis
Bab 62. Jurang TerlarangLing dan Leona sudah tiba di jurang terlarang, jurang dalam hampir tidak terlihat dasarnya. Jurang terlarang memilih kisah kelam dari penduduk sekitar, kalau di tempat tersebut sempat terjadi pertempuran Immortal melawan iblis berkekuatan jahat, jumlah korban yang jatuh kedalam jurang tidak terhitung jumlahnya.Tidak semua orang berani datang ke jurang dalam, karena ada aura jahat sisa-sisa pertempuran masa lalu, saat itu immortal Ling Fan juga dikabarkan mati jatuh ke jurang, namun ia berhasil selamat karena memiliki peralatan mendaki tebing. Ling menelan ludah melihat ke bawah, di sampingnya Leona berdiri memikirkan cara untuk turun. "Sayang, aku memiliki ide?""Apa idenya?"Leona mengeluarkan tali, setelah itu mengikat tubuhnya dan tubuh sosok di depannya. Dua sosok menancapkan pedang di tanah sebagai penyangga, lalu mengikatnya tali di pegangan peda besar. Sepasang kekasih menuruni jurang perlahan, beberapa menit kemudian tali yang terikat di pegangan ped
Bab 63. Suku tengkorak darahLing dan Leona sudah tiba di dasar jurang, mereka juga mendapatkan sebuah pedang dan 10 butir pil tingkat tinggi. Sekarang dua sosok sedang bersantai bersama 10 anak tupai, Ling mengurungkan niatnya mengambil harta dalam jumlah besar, setidaknya pil yang diberikan induk tupai cukup untuk dijual ke rumah lelang. 10 anak tupai berjalan membawa dua jubah putih bercorak Istana langit kuno, Leona berlutut meneteskan air mata melihat dua jubah di depannya, jubah tersebut adalah milik Immortal Leo dan Immortal Luna atau nenek dan kakek Leona."Kenapa ayah bilang kalau nenek dan kakek masih hidup!" gumam sosok cantik menahan kesedihannya"Sayang..!""Tidak apa!" "Terimakasih sudah memberikan jubah ini!" 10 anak tupai menganggukan kepalanya, induk tupai tersenyum hangat ke arah dua sosok."Tuan, nona… Terimakasih karena tidak menghancurkan rumah kami…!""Ah tidak mungkin aku menghancurkan rumah kalian… setidaknya 10 pil ini cukup untuk mendapatkan emas dalam jum
Bab 64. Acara lelang tergila yang pernah adaDi rumah lelang.Leona dan Ling berada di ruangan pemilik rumah lelang, sosok tua bernama Fusi mencoba menawarkan harga kepada dua sosok, namun Leona tetap menolak agar tidak menjualnya dengan harga murah. Ling melihat dua orang di sampingnya berdebat soal harga pil tingkat tinggi, ia tidak mengerti sama sekali kenapa dua sosok terlihat begitu serius. "Nona… pil ini biasa saja, bagaimana bisa kamu menaruh harga tinggi di acara lelang nantinya?""Hei… kamu pikir aku seorang wanita tidak tahu ini pil apa? Bahkan di kerajaan Den De tidak ada yang bisa membuatnya.. karena pemilik pil ini sudah tiada… aku mau harga tinggi!" "Haiya… Nona, bagaimana kalau tidak ada yang membelinya kalau harga segitu mahal?""Kembalikan saja… pokoknya, satu butir pil seharga 20.000 keping emas… kalau tidak bisa? Aku cari tempat lain!" Sosok tua terdiam membisu "sialan, wanita ini keras kepala sekali… kalau dia pergi aku akan rugi besar!" "Baiklah… aku setuju!"
Bab 65. Pulang ke ibukotaDi penginapan, dua immortal dibuat terkejut dengan kehadiran Ling dan Leona. Immortal Ling Fan masih menyembunyikan identitasnya kalau dia adalah ayah kandung Ling, ia juga meminta Immortal Chu We tidak memberitahu nama aslinya. Sedangkan Ling hanya tau kalau sosok di depannya adalah pria misterius yang memberi kitab alkemis, di samping Leona mendengar ocehan di sekitar."Anak muda… untuk apa kamu berada di kerajaan ini?""Jendral bodoh, kamu ingin mati berada di kerajaan ini?" ucap Immortal Chu We"Ceritanya panjang, mungkin membuang waktu kalau menceritakannya… paman sebagai tanda terimakasih kamu sudah memberikan aku kitab itu, tolong terimalah hadiah dariku!" ucap Ling mengeluarkan satu butir pil mata angin"Jadi… yang dirumah lelang? Kamu menjualnya!""Iya!""Apa… tidak mungkin!" ucap Immortal Chu We"Apanya tidak mungkin, itu milikku… aku sengaja menjualnya untuk mendapatkan emas!""Untuk apa emas.. bukannya aku pernah memberikan banyak emas dan kamu me
Bab 66. Kepergian Leona Ling dan Leona berhasil memulihkan ekonomi dan sumberdaya kerajaan bulan sabit, dua sosok juga mendapatkan harta karun dari dasar jurang terlarang. Di alun-alun kota, 1000 prajurit berjalan membawa batu-batu besar di punggung belakang. Setelah melakukan latihan kecepatan dan kelincahan semua prajurit, Ling mulai melatih fisik semua prajurit dengan cara latihannya sendiri. Semua Prajurit berjalan hanya menggunakan celana pendek memperlihatkan otot-otot tubuh kepada semua penduduk ibukota, semua penduduk kota berseru memberikan semangat kepada 1000 Prajurit Jenderal Ling, saat itu juga semua prajurit berteriak di penuhi semangat membara."Aku tidak ingin prajuritku mati di medan perang… maka dari itu aku ingin kalian semua memiliki kemampuan bertarung melebih pasukan iblis!" "Aaaaaaaaaaa…!" teriak 1000 prajurit berlari membawa batu besar"Seriuslah berlatih atau kalian akan mati saat pertempuran terjadi, setelah kematian? Kalian tidak akan bertemu dengan kelua