Tiga hari dengan cepat berlalu. Banyak murid yang tewas di dunia lain itu karena mereka saling berebut harta dan sumberdaya. Dari puluhan ribu murid yang memasuki gerbang dunia dimensi, hanya tersisa ribuan murid yang selamat. Mereka berkumpul di padang rumput untuk menunggu gerbang keluar dunia dimensi muncul. Sementara itu, beberapa murid dari sekte tengkorak hitam terus mengawasi Lin Feng. Mereka tidak yakin dapat mengalahkan Lin Feng meskipun jumlah mereka sangat banyak sehingga hanya mengawasinya saja. Lin Feng menyadari jika banyak murid yang mengawasinya, “Aku harus segera kabur setelah keluar dari dunia lain ini,” gumamnya. Tak lama, gerbang keluar dunia dimensi muncul, para murid bergegas melesat keluar dari dunia lain itu. Wusss Wusss Wusss Lin Feng pun keluar dari dunia lain itu, tapi di belakangnya murid-murid sekte tengkorak hitam mengikutinya. “Patriark … dia mencuri harta kita,” teriak salah satu murid sekte tengkorak hitam setelah keluar dari dunia lain. Mereka
Lin Feng melesat pergi di tengah keributan yang terjadi.“Kurang ajar … bocah itu telah menipu kita, dimana dia?” Para patriark dan tetua sekte mulai menyadari jika Lin Feng menipu mereka dengan cincin ruang dimensi kosong.Patriark sekte tengkorak hitam pun sangat kesal dan murka terhadap Lin Feng. “Aku akan membunuhnya jika bertemu lagi dengannya,” gumamnya kemudian melesat pergi meninggalkan makam legenda istana bintang.Selang beberapa hari, Lin Feng sampai di ibukota provinsi bintang biru. Dia menyelinap masuk ibukota tanpa melalui gerbang karena sketsa wajahnya masih dicari oleh prajurit provinsi.Lin Feng berjalan di pasar ibukota yang terlihat penuh sesak oleh warga ibukota yang berlalu lalang. Matanya tertuju kepada sebuah kios senjata yang dia lihat. Diapun memasuki kios itu dan bertemu dengan seorang pelayan.“Tuan, senjata apa yang tuan inginkan?” tanya pelayan melihat Lin Feng memasuki kiosnya.“Aku tidak menginginkan senjata. Aku hanya penasaran dengan senjata-senjata in
Tak lama, Lin Feng sampai di menara bulan. Dia menjual banyak pil, kristal jiwa dan gulungan teknik yang sudah dia siapkan. Kini, Lin Feng menjadi pemuda kaya raya dengan koin emas yang menggunung di cincin ruang dimensi miliknya.Setelah pergi ke menara bulan, Lin Feng memasuki sebuah restoran karena perutnya keroncongan.“Aku ingin hidangan terlezat di restoran ini,” ucap Lin Feng kepada pelayan restoran.“Baik tuan, silahkan naik ke lantai paling atas!”Lin Fengpun berjalan santai menuju lantai paling atas restoran.Barusaja Lin Feng menapak di lantai atas, dia melihat seseorang yang membuatnya terkejut dan sangat kaget. Lin Feng saling tukar pandang dengan orang itu. “Sial … kenapa patriark itu bisa berada disini?”Orang yang Lin Feng lihat adalah patriark sekte tengkorak hitam. Dia mampir ke ibukota karena kebetulan sektenya melewati ibukota provinsi.Patriark sekte tengkorak hitam tersenyum senang melihat Lin Feng.“Bocah, kita bertemu lagi begitu cepat. Takdir memang berpihak pa
Pertarungan Lin Feng dengan patriark sekte tengkorak hitam terjadi di pusat keramaian ibukota. Pertarungan mereka menjadi lebih banyak perhatian dari warga ibukota yang berlalu lalang.“Siapa mereka?” tanya warga ibukota.“Pemuda bercadar itu tampak sangat kualahan. Dia akan segera tewas,” gumam warga kota lainnya.Tak butuh waktu lama, tubuh Lin Feng sudah penuh dengan luka sayatan golok patriark sekte tengkorak hitam yang terus menerus menyerangnya.“Aku bisa tewas di tangannya. Apa yang harus aku lakukan?” gumam Lin Feng sedikit frustasi.Dua orang prajurit provinsi melihat pertarungan Lin Feng dengan patriark sekte tengkorak hitam.“Apa yang kalian lakukan? Hentikan pertarungan atau kami akan menangkap kalian!” Perintah kedua prajurit provinsi.SrakkkSrakkkPatriark sekte tengkorak hitam langsung melemparkan kedua goloknya ke arah dua prajurit provinsi. Dua prajurit itupun tewas seketika tertebas kepalanya. “Berani sekali kalian menggangguku,” gumamnya.Lin Feng mengerutkan alis
Pedang berkarat milik Lin Feng tiba-tiba bergetar hebat. Pedang itu berubah menjadi bagus dan mengkilap seperti barusaja diciptakan.Sejenak kemudian, tubuh Lin Feng diambil alih oleh pencipta pedang sembilan bintang. Lin Feng membuka mata dan waktu kembali berjalan.WusssSaat patriark sekte tengkorak hitam hendak menebas kepala Lin Feng, Lin Feng tiba-tiba menghilang dan tebasan kedua golok patriark sekte tengkorak hitam hanya mengenai udara kosong.“Sial, dimana dia?” gerutu patriark sekte tengkorak hitam kehilangan Lin Feng.Lin Feng muncul di belakang patriark sekte tengkorak hitam dan langsung menebas kepalanya. Lin Feng yang kerasukan pencipta pedang sembilan bintang dengan mudah mengalahkan patriark sekte tengkorak hitam.Gerakan Lin Feng sangatlah cepat. Patriark sekte tengkorak hitam tidak bisa menghindarinya. Dia tewas dengan kepala terlepas dari badannya.Warga ibukota yang menyaksikan sangat tercengang. Mereka menyangka bahwa Lin Fenglah yang akan tewas. Namun dalam sekej
“Siapa namamu?” tanya Lin Feng kepada pemuda yang memapahnya.“Di organisasi tentara bayaran, aku terkenal dengan nama Hantu Rimba,” balas pemuda itu.Lin Feng berpikir sejenak. Dia membutuhkan cukup banyak pasukan untuk menunjang keinginannya menumpas kejahatan. “Aku berniat membuat pasukan yang hebat dari organisasi tentara bayaran. Apa kamu mau menjadi pengikutku?” tawarnya kepada Hantu Rimba.“Aku memang bermaksud mengikutimu, Jenderal. Kamu sangat hebat dan aku sangat kagum akan hal itu.” Tanpa berpikir panjang, Hantu Rimba menerima tawaran dari Lin Feng.Lin Feng tersenyum senang. “ Baiklah … Setelah aku memulihkan diri di markas, kita akan menuju ke hutan kegelapan untuk menemui tentara bayaran lainnya.”“Hu … hu … hutan kegelapan?” Hantu Rimba terbata-bata tidak percaya.“Benar, kamu tidak perlu takut seperti itu. Hutan kegelapan tidak seperti yang kamu pikirkan,” ujar Lin Feng.Hantu Rimba tersenyum kecut. “Hutan kegelapan merupakan salah satu hutan yang terlarang di kekaisar
Di Ibukota Provinsi Bintang Biru, nama Lin Feng sebagai Jenderal Bercadar Hitam menjadi sangat terkenal di kalangan warga ibukota.Jenderal Bercadar Hitam menjadi perbincangan hangat di kedai-kedai kecil, restoran, pasar maupun tempat-tempat keramaian lainnya. Warga ibukota membicarakan dan memujinya karena berhasil mengalahkan patriark sekte tengkorak hitam.Selama tiga hari, Lin Feng berkultivasi menyerap pil embun biru di kediamannya di Sekte Pedang Api. Kultivasinya meningkat satu tingkatan menjadi tahap pemula keempat.Sementara itu, para tentara bayaran menunggu dan berjaga di halaman rumah Lin Feng. Mereka menjadi sedikit akrab dengan Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu yang sering mengunjungi rumah Lin Feng. Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu juga sesekali akan berlatih tanding dengan para tentara bayaran.Lin Feng keluar dari rumahnya setelah selesai menyerap pil embun biru. Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu sudah berada di depan rumah, menunggunya keluar.“Kakak Feng, apa kamu sudah sia
“Lihat itu! Bukankah itu Patriark Zhen Li dan para tetua Sekte Pedang Api?” tunjuk tetua Sekte Gunung Petir ke arah kerumunan pasukan Sekte Pedang Api.“Mereka benar-benar mencari mati,” desah Patriark Hu.Tak lama, puluhan ribu pasukan Sekte Gunung Petir sudah berkumpul dan bersiap.“Ayu kita sambut mereka di luar gerbang sekte!” teriak Patriark Hu kepada puluhan ribu prajurit sektenya.Jika perang terjadi di dalam sekte, bangunan-bangunan sekte mungkin akan hancur. Patriark Hu merasa akan lebih leluasa berperang di luar sekte.“Penjaga … buka gerbang!” perintah salah satu tetua.Penjaga pun langsung membuka gerbang sekte. Patriark Hu dan para tetua melesat keluar dari gerbang diikuti oleh puluhan ribu pasukan sekte mereka.Tak lama, pasukan Sekte Pedang Api dan pasukan Sekte Gunung Petir saling berhadapan.WusssPatriark Hu mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat, membuat Patriark Zhen Li, Tetua Zhang dan tetua lainnya dari Sekte Pedang Api tidak bisa bernafas. “Zhen Li … apa ma