Wu Kai memang pemburu pusaka dan pedang legendaris sejati.Tidak pernah ada pusaka dan pedang legendaris yang lepas dari tangannya.Tekadnya begitu kuat untuk merebut pedang naga emas dari tangan Zhou Shen, tapi dengan cara yang bermartabat menurut dirinya."Apa sebenarnya maumu, Wu Kai?" tanya Zhou Shen yang kadang bingung dengan pria yang mengaku kultivator ini."Aku tantang dirimu, Zhou Shen!" seru Wu Kai lagi."Aku tidak tertarik dengan tantanganmu!" jawab Zhou Shen. "Tantangan apa yang kamu maksud, Wu Kai?""Aku ingin merebut pedang naga emas dengan cara yang benar! Jadi sebisa mungkin aku tidak akan merebut paksa darimu. Kalau kamu memenangkan pertarungan, kamu bisa minta pusaka apa saja padaku ditambah 25 juta koin emas yang aku janjikan, tapi kalau kamu kalah tentunya kamu tahu aku menginginkan apa!" ucap Wu Kai."Pedang Naga Emas bukan barang taruhan! Pedang ini memilih pewarisnya, yang kebetulan adalah diriku! Jadi pedang ini tidak berguna bagimu, Wu Kai!" jelasZhou Shen."B
Zhou Shen masih terpaku bingung saat Wu kai mengajukan pertanyaan lagi kepada dirinya."Keputusan apa yang akan diambil olehmu sekarang, Zhou Shen?" tanya Wu Kai. "Aku harap kamu sudah memutuskannya!""Aku akan melawanmu!" tegas Zhou Shen."Kamu akan melawanku? Sudah kamu pikirkan baik-baik? Lebih baik kamu ambil 25 juta koin emas itu dan menjadi kaya raya!" saran Wu Kai."Aku akan melawanmu, tapi aku menambah persyaratan baru apabila aku memenangkan pertarungan ini!" seru Zhou Shen."Silahkan saja, karena kamu tidak mungkin akan menang!" ujar Wu Kai dengan gaya sombongnya."Aku ingin kamu menemukan seseorang! apa kamu bisa menyanggupinya? Aku tahu kamu bukan orang yang akan ingkar janji!" ujar Zhou Shen."Baiklah! Aku akan turuti persyaratanmu! Hanya saja permintaanku juga akan kutambah ... apabila aku yang memenangkan pertarungan ini maka aku ingin kamu membujuk Naga Emas untuk bekerja sama denganku!""Baik! Aku terima!" ujar Zhou Shen mantap."Baik, Zhou Shen! Saatnya bertarung!" s
Pertarungan antara Zhou Shen melawan Wu Kai yang tadinya diprediksi akan berlangsung singkat dengan kemenangan berada di tangan Wu Kai ternyata membalikkan semua dugaan.Pertarungan sudah berlangsung berjam-jam lamanya, tapi belum ada tanda-tanda siapa pemenangnya."Aku ralat ucapanku tadi tentang pendekar dunia bawah! Ternyata pendekar dunia bawah hebat sekali, terutama dirimu Zhou Shen! Kamu sangat cerdas dalam menggunakan jurus-jurus bela diri yang terlintas di benakmu, padahal kamu belum pernah melatihnya sama sekali!' puji Wu Kai."Aku hanya mengikuti petunjuk dari Naga Emas dan Pedang Naga Emas saja. Aku sendiri masih belum menguasai cara mengeluarkan jurus yang tepat!" kata Zhou Shen merendah."Tapi kamu tetap hebat, Zhou Shen! Jurus-jurus ini menjadi indah dimainkan olehmu!" puji Wu Kai."Jangan kelewatan memujinya, Wu Kai! nanti aku menjadi lengah dan mudah diserang olehmu!" ujar Zhou Shen sambil tertawa.Pemuda ini tampak sangat menikmati pertarungannya dengan Wu Kai, padaha
Pertarungan melawan Wu Kai yang super sakti membuat Zhou Shen kelelahan.Penempaan tubuh dan qi yang dipelajarinya dari Xuemin sangat membantunya saat melawan Wu Kai yang terus menerus menyerangnya dengan jurus-jurus sakti.Apabila tidak ada penempaan tubuh seperti kultivator ini, mungkin saja dia sudah kalah oleh jurus-jurus sakti dari Wu Kai.Sayangnya pertarungan tidak berjalan sebagaimana mestinya.Wu Kai terkena Racun Bunga Emas yang terdapat di gagang pedangnaga emas yang tidak sengaja digunakan Zhou Shen menotok tubuh Wu Kai, yang menyebabkan kultivator ini tewas."Aku harus lebih berhati-hati lagi mulai sekarang. Lebih baik aku tidak terlalu menonjolkan diri, agar terlepas dari bahaya," ujar Zhou Shen dalam hati.Pendekar Pedang Naga Emas ini mulai mengubah penampilannya.Pedang Naga Emas dibungkus dengan kain kemudian disandingkan di belakang punggungnya yang tertutup pakaian yang menutup erat tubuhnya, agar tidak terlihat oleh pendekar-pendekar yang mengincar pedang ini, ter
Zhou Shen terbangun dengan kepala yang agak berat akibat kelelahan dan kehabisan energi qi yang dialaminya akibat bertarung habis-habisan melawan Wu Kai di luar batas kemampuan tubuhnya."Wu Kai itu benar-benar sakti. Kalau saja tidak ada Racun Bunga Emas, mungkin aku sudah dikalahkannya dan aku menjadi manusia biasa lagi seperti dulu."Zhou Shen terus melamun memikirkan kondisi dirinya yang dirasakannya tidak mampu bersaing dengan pendekar ataupun kultivator di dunia persilatan."Kapan aku bisa seperti pendekar-pendekar lain yang kehebatannya berasal dari latihan dan penempaan tubuh."Zhou Shen masih tidak menyadari situasi di sekelilingnya, karena rasa takjubnya sebelumnya saat melihat kehebatan Wu Kai yang akhirnya tewas oleh Racun Bunga Emas."Kenapa aku tidak berpakaian sama sekali?"Zhou Shen baru menyadari kalau kondisi dirinya tertidur dalam keadaan tanpa busana.Saat matanya melirik ke sampingnya, Zhou Shen lebih tersentak kaget lagi melihat ada bergerak-gerak di balik selimu
"Bagaimana pendapatmu tentang kota Yingtian?" tanya Xiaofeng saat hari kedua menemani Zhou Shen."Kota yang hebat dan banyak sekali tempat hiburan di sini," ujar Zhou Shen."Aku belum tahu namamu? Apa kamu pendekar atau kultivator?" tanya Xiaofeng."Aku hanya pedagang biasa yang melintas di kota ini. Namaku Zhang Ming," jawab Zhou Shen berhati-hati.Zhou Shen sengaja tidak memberitahukan namanya karena masih khawatir dengan banyaknya pemburu Pedang Naga Emas yang sedang mencaari dirinya."Pedagang kok bawa pedang segala?" tanya Xiaofeng manja disertai rasa penasaran."Buat berjaga-jaga saja ... sekarang ini bahaya kalau melintas sendirian antar kota ataupun desa! Banyak bandit berkeliaran!," kata Zhou Shen memberikan alasan."Berarti Tuan Zhang bisa sedikit ilmu bela diri ya?" tanya Xiaofeng sambil tersenyum manis memperlihatkan pesonanya."Bisalah sedikit-sedikit! Kalau tidak memiliki ilmu bela diri, sangat berbahaya melakukan perjalanan sendirian," jawab Zhou Shen.Zhou Shen agak be
"Kamu masih mau melihat Rumah Lelang, Tuan Zhang?" tanya Xiaofeng begitu mereka telah selesai menghabiskan dua mankok mi."Masih! Mungkin ada barang lelang yang cocok untukku!" jawab Zhou Shen."Kamu bilang tadi rumah lelang ini baru buka? Pasti ramai dikunjungi orang. Lain kali saja kalau begitu kita ke sana!" ujar Zhou Shen."Aku bisa membawamu masuk tanpa antrian, Zhou Shen!" sahut Xiaofeng."Bagaimana caramu membawaku masuk? Kenapa kamu panggil nama asliku?" tanya Zhou Shen."Maaf! Aku lupa! Kalau mengenai masuk ke dalam rumah lelang, aku punya koneksi di sana, jadi kita bisa langsung masuk ke dalam rumah lelang. Bahkan kita akan dapat akses VIP."Xiaofeng tidak asal bicara..Saat mereka sampai di depan rumah lelang, sudah tampak antrian panjang orang-orang yang hendak melihat Rumah Lelang Tian Long yang bangunannya sangat megah ini.Banyaknya antrian ini juga dikarenakan rumah lelang ini menyediakan makan dan minum gratis untuk tamu lelang baik membeli barang lelang atau tidak."
"Ada yang Tuan Muda minati dari semua barang-barang lelang ini?" tanya salah satu gadis cantik pemandu lelang, yang membuyarkan lamunan Zhou Shen."Aku hanya lihat-lihat dahulu, barangkali ada yang cocok! Kalau boleh aku tanya, Nona Xiaofeng jabatannya apa ya di rumah lelang ini? Kok kalian semua hormat sekali padanya?" Zhou Shen memberanikan diri bertanya kepada pemandu lelang mengenai keanehan yang dirasakannya yang menyangkut Xiaofeng."Maaf Tuan Muda, kami tidak berhak memberikan informasi tersebut. Silahkan Tuan Muda tanya langsung saja kepada Nona Xiaofeng!" ujar pemandu lelang ini."Ya sudah, tidak apa-apa!" seru Zhou Shen.Pemandu lelng ini meninggalkannya dan tampak berbicara dengan seseorang sambil melihat ke arah Zhou Shen, kemudian beranjak pergi memasuki ruangan tempat Xiaofeng masuk sebelumnya."Apa sebenarnya yang sedang terjadi di dalam rumah lelang ini? kenapa semua orang terasa misterius sekali?" pikir Zhou Shen.Pria yang tadi diajak bicara oleh pemandu lelang ini