"Su Yang, bagaimana keadaanmu hari ini?""Sama seperti kemarin Tuan Muda, aku sangat sehat.""Syukurlah. Panggil aku Gao Zu saja, jangan Tuan Muda."Sembari berjalan santai Gao Zu menghampiri Su Yang dan menyapanya dengan sopan. Mereka sedang berjalan menuju tempat meditasi yang sedang ditunjukkan oleh Fang Yuan."Saudara Chen Xuan, Chen Yuan … ingat yah dengan tempat sungai ini … ." bisik Guang Xian Xie kepada kembar Guang Chen."Baiklah … ." bisik serempak kembar Guang Chen.Saat ini Fang Yuan bersama dengan murid-muridnya sedang melewati Sungai terlarang. Sungai yang melarang untuk orang-orang berenang di dalamnya. Sungai yang terlihat misterius hanya dilewati oleh Fang Yuan tanpa sedikitpun bercerita kembali tentang Sungai itu kepada murid-muridnya.Mereka berjalan terus menyusuri Sungai terlarang itu, sampai tidak terlihat lagi di tepian Sungai itu tanda untuk larangan berenang."Guru di Sungai ini tidak ada larangan untuk berenang, berarti disini kita bisa bebas untuk berenang
"Kenapa kalian, bukannya bermeditasi dengan benar justru malah mengambil rumput liar yang berada di dasar sungai terlarang itu!" Ungkap Kwee Seng kepada ketiga cucu dari Kaisar tersebut.…Tiga hari sebelumnya, ketika pertama kali mereka berada di Air terjun Jiangxin.Guang Xian Xie dengan sengaja memilih tempat yang jauh dari Air terjun untuk bermeditasi, lalu ia mengajak kembar Guang Chen untuk mengikutinya.Namun bukan tanpa maksud Guang Xian Xie memilih tempat yang jauh dari Air terjun, ia ingin bermeditasi dekat dengan Sungai terlarang, agar dengan mudah ia bisa pergi ke sungai terlarang itu.Walaupun pada hari-hari sebelumnya Guru Fang Yuan telah memberitahukan kepada murid-muridnya tentang bahwa arus bawah di sungai terlarang itu sangat deras dan sangat berbahaya apabila berenang di tempat itu.Guang Xian Xie tetap berniat untuk berenang dan menyelam di Sungai itu, ia meminta kembar Guang Chen untuk membantunya.Ketika malam hari ia mulai bergerak dan keluar dari meditasinya, l
"Kakek memberikanku tantangan sebelum ia melepaskan ku ke Akademi ini!""Kakek memberikan tantangan kepadamu untuk mencari rumput di Sungai?""Iya, Kakek memberikan tantangan kepadamu mencari rumput di Sungai?""Benar sekali.""Kenapa sangat mudah sekali tantangannya?""Iya, kenapa sangat mudah sekali tantangannya?"Guang Xian Xie berusaha berkilah untuk memperdayai kembar Guang Chen demi untuk menguasai semua rumput liar yang ia ambil di Sungai. Ia memberi kesan bahwa Kaisar Xu lah yang telah memberi tantangan kepadanya untuk mengambil rumput liar itu."Tan~tantangan ini tidak semudah seperti apa yang kalian lihat! Kakek sebenarnya memberikan teka-teki sajak kepadaku untuk kupecahkan sebelum aku bisa menemukan rumput liar di Sungai terlarang ini." "Seperti apa sajak itu?""Iya, seperti apa sajak itu?""Hijau dibawah diatas coklat, melawan merpati yang jinak, aliran jernih bersuara indah, pantang diri untuk dilakukan." ucap Guang Xian Xie sembari bersenandung sajak."Apa maksud dari
“Akademi ini membutuhkan banyak biaya untuk bisa terus berdiri.”“Memangnya rumput liar ini bisa membantu apa, Guru?”“Guru menjualnya kepada Kaisar … .”“Rumput liar ini Guru jual!”“Iya, Akademi ini pada dasarnya sudah tidak bisa dipertahankan lagi, Kekaisaran sudah lama tidak pernah lagi memberikan kami koin emas secara cuma-cuma. Jadi kamilah para Guru yang mencari koin emas tambahan agar Akademi ini bisa terus hidup.”Guang Xian Xie yang mendengar hal itu lalu terdiam, tatapan matanya yang semula mengarah kepada wajah Kwee Seng dengan cepat ia alihkan ke samping.“Aku tidak mau! Aku butuh rumput ini agar bisa menjadi Pendekar hebat dengan cepat!” “Lalu, apa yang akan kusampaikan kepada Kaisar? Apabila pada bulan ini aku tidak menjual rumput liar ini kepadanya.”Guang Xian Xie kembali terdiam dan mulai berpikir lagi. Di hati terdalam sebenarnya masih ada ruang untuk ia melakukan hal baik kepada Guru Kwee Seng dengan memberikan rumput liar itu. Namun ia juga mempunyai ambisi yang
"Saudara Ho, mana lenganmu?""Ada apa Saudari Mei? Ini lenganku."Terlihat Guang Mei-Yin datang menghampiri Ho Xiuhuan yang masih berada di dalam ruangan teori, ia meminta Ho Xiuhuan untuk memperlihatkan lengannya, dan …"Saudara Ho, ini adalah gelang tali hasil rajutan dariku, kamu pakai terus yah, jangan dilepas." ucap lembut Guang Mei-Yin sembari memakaikan gelang kepang tali dua warna yaitu merah dan hitam di pergelangan Ho Xiuhuan.Melihat perlakuan yang lembut dari Guang Mei-Yin, Ho Xiuhuan hanya bisa terdiam terpaku memandang wajah cantik dari Guang Mei-Yin yang sejuk dan menenangkan.“Selesai.” ucap Guang Mei-Yin yang lalu sedikit bergerak ke belakang sembari memandangi tangan dan seluruh badan dari Ho Xiuhuan. “Gelang tali itu sangat cocok denganmu Saudara Ho, pakai terus yah.” ucap tersenyum Guang Mei-Yin yang lalu berjalan perlahan meninggalkan Ho Xiuhuan untuk keluar dari ruangan.Ho Xiuhuan masih saja diam terpaku sembari melihat Guang Mei-Yin yang berjalan keluar dari ru
“Saudara Ho Kemana gelang yang tadi pagi kamu pakai?” “Masih ada ini … loh … kemana yah?”Mendapatkan pertanyaan dari guang Mei-Yin tentang gelang kepang tali dua warna pemberiannya, Ho Xiuhuan yang tidak sadar gelang itu sudah tidak menempel lagi di tangannya langsung terkejut, ia lupa kenapa gelang itu sekarang tidak ada di pergelangan tangannya.“Apakah mungkin Saudara Ho itu malu yah memakai gelang pemberianku … .” gumam Guang Mei-Yin yang mulai merasakan sesak di hatinya.“Aku ijin mau ke belakang Guru!” ucap Guang Mei-Yin yang lalu berlari kecil menuju kamar mandi dengan menahan rasa sedihnya. “Ke-kenapa aku harus bersedih … itu hanya sebuah gelang biasa saja … .” gumamnya menguatkan hati.Di dalam ruangan terlihat Ho Xiuhuan dengan wajah yang keheranan, ia mengerutkan dahinya dengan sangat kuat, karena berusaha mengingat kembali dimana kira-kira gelang itu bisa hilang.Ia merunut lagi ingatannya dengan mengingat kegiatan yang ia lakukan sedari tadi pagi sampai sore hari.Tak b
"Aku saja sendiri yang kembali ke Pulau Jiangxin, dan memberitahukan kepada Fang Yuan apa yang terjadi pada Ho Xiuhuan.""Istriku, tidak akan kubiarkan kamu sendiri pulang ke Pulau Jiangxin!”“Suamiku!!! Ingat kita butuh koin emas itu!” seru tegas Huang Xin.“Ba-baiklah … tapi kamu harus berhati-hati istriku.”Akhirnya Kwee Seng harus mengalah kepada istrinya Huang Xin, ia terpaksa harus membiarkannya pergi sendiri ke Pulau Jiangxin, untuk memberitahukan bahwa Ho Xiuhuan sedang berada di sekte Funsan kepada Fang Yuan.Ho Xiuhuan yang di minta oleh Huang Xin untuk membantu Kwee Seng untuk membawakan semua tanaman-tanaman obat itu, akhirnya ikut perjalanan pergi ke sekte Funsaun untuk menjualnya.Matahari sudah mulai menunjukkan sinarnya pertanda hari sudah mulai pagi, terlihat Ho Xiuhuan dan Kwee Seng yang akhirnya pergi berjalan dengan mendorong pedati yang didalamnya terdapat karung-karung tanaman obat.“Kakek guru, apakah yang ada di dalam karung-karung ini adalah semua tanaman obat
"Saudara Kwee, aku sangat menghormatimu, juga karena engkau adalah Tetua di Sekte Funsan. Tolong kamu jujur padaku, sebenarnya rumput liar itu ada 'kan? Hanya oleh mu di jual ke penjual yang yang lebih bisa memberimu koin emas yang lebih banyak."Guang Fei Yang dengan tenang berusaha untuk menguak misteri dari tidak dibawanya rumput liar yang biasanya oleh Kwee Seng selalu dibawa setiap tiga bulan sekali untuk dijual kepada Kaisar Xu.Kwee Seng mendengar ucapan dari Guang Fei Yang lalu terdiam. "Kalau aku mengatakan yang sejujurnya kepada Saudara Fei bahwa rumput liar itu dicuri oleh cucu Kaisar Xu Guang Xian Xie, pasti ia tidak akan percaya … dan apabila ia percaya pun akan menjadi sebuah masalah karena mau tak mau tempat dimana rumput liar itu tumbuh yaitu di Sungai terlarang akan diketahui olehnya bahkan nantinya akan diketahui orang banyak." gumam Kwee Seng."Saudara Kwee, kenapa kamu diam saja …benar ‘kan dengan apa yang aku katakan?” “Ah, tidak Saudara Fei, apa yang aku kataka