Share

JILID 38 | Godaan

Jiu Long diam. Meishin memecah kesunyian "Fei Hung, hari sudah gelap, apakah tidak lebih baik jika kita menyalakan api." Meishin terkejut dengan dirinya sendiri, menyebut nama lelaki itu begitu saja, seperti sudah akrab.

Namun Jiu Long tidak memerhatikan perubahan sebutan itu. "Kamu benar. Kita memang harus mencari tempat untuk tidur. Di situ di balik air terjun ada sebuah goa, aku sudah menempatinya selama beberapa hari. Kita ke sana saja, ayo."

Meishin berdiri, agak lemas ia melangkah tertatih-tatih. Jiu Long tersenyum, menggoda. "Kelihatannya kamu sulit melangkah, kamu masih luka dan tenaga belum pulih. Biar aku papah saja." Jiu Long membawa tangan Meishin ke pundaknya, sedang tangannya memeluk pinggang si gadis. Tiba-tiba Meishin berteriak pelan. Rupanya buah dadanya yang masih belum sembuh menimbulkan rasa sakit ketika bersinggungan dengan tubuh Jiu Long. Lelaki itu berpindah, kini Meishin di kanan. Tetapi Meishin juga kesakitan ketika pahanya bersinggungan dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status