Share

JILID 58 | Aku masih perawan

Meski melihat datangnya serangan tetapi Jiu Long tak punya tenaga untuk menangkis atau mengelak. Pukulan mendarat di bahu Jiu Long yang dengan susah payah berhasil menangkap tangan si gadis. Ia memeluk Gwangsin. "Kenapa kamu marah, aku mengatakan sesuatu yang benar."

Seketika Gwangsin sadar. Ia memberontak, tetapi Jiu Long tetap memeluk. Akhirnya gadis itu diam membiarkan tubuhnya dipeluk. Hari sudah malam. Selama ini Gwangsin kenyang dihina orang karena bekas cacarnya. Ia senang berkenalan dengan Jiu Long yang tampak tidak jijik berada di dekatnya. Jiu Long bahkan mengajaknya makan bersama. Namun pujian Jiu Long tadi dikiranya sindiran seperti halnya orang-orang sering mengejeknya.

Suara Jiu Long terdengar merdu di telinganya. "Gwangsin, aku memujimu dengan tulus, kamu memang cantik, aku sungguh- sungguh."

"Aku tahu. Tetapi Jiu Long, apakah kamu tidak jijik memeluk aku, kamu tidak takut terjangkit cacar?"

Jiu Long memeluk erat tubuh Gwangsin yang ternyata sintal dan lembut. "Tidak, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status