Share

Bab 52

Shinta menatap pria itu. "Kami nggak butuh!" ujarnya angkuh.

Si wanita bersandar dengan manja ke bahu pria itu dan berterus terang, "Sayang, kalau ada orang yang bilang nggak butuh uang, maksudnya uangnya kurang banyak!"

"Ah!"

Pria itu membuka tasnya lagi dan mengeluarkan sejumlah uang tunai. "Uang sebanyak ini sudah setara gaji kalian dua bulan. Ambil uangnya dan cepat enyah dari sini!"

"Kamu ..."

Ini pertama kalinya bagi Shinta, nona dari keluarga kaya dipermalukan layaknya orang miskin. Sungguh tidak bisa ditoleransi.

Si resepsionis buru-buru menghentikan kejadian itu. "Nona, pria ini Zidan Hartadi, putra termuda keluarga Hartadi. Dia punya uang dan kekuasaan, kamu sama pacarmu cepat-cepat pergi saja!"

Begitu mendengar nama Zidan Hartadi, wajah Shinta langsung berubah pucat pasi.

Siapa di antara orang asli Kota Senggigi yang tidak kenal namanya?

Pria pemalas yang kerjanya hanya berfoya-foya, bermain wanita, dan berjudi.

Alasan dia sangat terkenal di Kota Senggigi karena kakak laki-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status