Share

Bab 26

Setelah berhasil membuat hidup kami morat marit, aku pikir Bang Fajar akan berhenti mengganggu. Nyatanya tidak.

Isi kotak itu menunjukkan bahwa Bang Fajar belum menyerah.

Farhan meraih selembar kertas yang terdapat di dalam kotak tersebut, lalu meremas kuat setelah menunjukkannya padaku. Tangan kekar itu tampak bergetar, mungkin karena amarah yang ditahan. Terlihat dari telapak tangannya yang mengepal dengan buku-buku jari memutih.

Aku mematung.

“Bunda, ini baju siapa?” tanya Fatih dengan wajah bingung.

“Orang salah kirim, Nak. Nanti Bunda akan balikin ke tokonya,” sahutku.

Jawaban yang sesungguhnya aku tujukan untuk Farhan.

“Kenapa dibalikin? Sudah dibayar kan?”

Aku menelan ludah. Menatap pria itu tak mengerti.

“Gaun itu akan tetap dipakai oleh pemiliknya.” Farhan mendesis tajam.

Aku menatap Farhan lekat.

Apa maksudnya?

Mungkinkah ia merelakan aku bersanding kembali dengan Bang Fajar?

“Sudahlah, gak usah dipikirin,” lanjutnya seolah menjawab kebingunganku.

“Fatih mau jal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status